News / Nasional
Senin, 03 November 2025 | 16:08 WIB
Ahmad Sahroni. [Ist]
Baca 10 detik
  • Setelah lama bungkam, Ahmad Sahroni akhirnya muncul dan menceritakan secara detail kronologi penjarahan di rumahnya pada 30 Agustus 2025
  • Sahroni mengaku bersembunyi di atas plafon kamar mandi untuk menyelamatkan diri dari amukan massa, namun akhirnya terjatuh karena plafon tidak kuat menahan bebannya
  • Selain barang berharga, massa juga menjarah barang-barang yang sangat personal, mulai dari pakaian dalam, sikat gigi, hingga foto-foto keluarga

Suara.com - Politisi dan pengusaha Ahmad Sahroni akhirnya muncul ke publik, membeberkan kisah dramatis di balik insiden penjarahan yang melanda kediamannya pada 30 Agustus 2025. Dengan pengakuan yang mengejutkan, Sahroni menceritakan perjuangannya menyelamatkan diri dari amukan massa, termasuk momen menegangkan saat ia bersembunyi di atas plafon kamar mandi.

Dalam sebuah video yang viral di akun Instagram @lambe_turah, Senin (3/11/2025), Sahroni dengan gamblang menggambarkan situasi genting yang dialaminya. Ia mengaku terpaksa mencari tempat persembunyian yang paling tidak terduga untuk menghindari amukan massa yang membabi buta.

Pilihannya jatuh pada kamar mandi, di mana ia nekat memanjat dan bersembunyi di atas plafon. Namun, tempat persembunyiannya itu justru nyaris menjadi celaka. Beban tubuhnya ternyata terlalu berat untuk ditahan oleh plafon tersebut.

"Plafonnya enggak kuat. Saya jatuh," ungkap Ahmad Sahroni, mengenang kembali momen hidup dan mati tersebut.

Dalam kondisi terdesak dan dikepung situasi yang tidak menentu, Sahroni mengaku kehilangan kepercayaan pada siapa pun. Ia merasa harus berjuang sendirian demi menyelamatkan nyawanya dari ancaman nyata yang sudah masuk hingga ke dalam rumahnya.

"Saya dalam keadaan hari itu tidak percaya sama satu orang pun," ujarnya, menggambarkan tingkat kewaspadaan dan ketakutan yang ia rasakan.

Lebih dari sekadar drama penyelamatan diri, Sahroni juga mengungkap sisi absurd dari aksi penjarahan tersebut. Para pelaku tidak hanya menggasak barang-barang mewah, tetapi juga menjarah barang-barang yang sangat personal dan tak ternilai harganya secara materi.

Dengan nada yang masih terdengar tak percaya, ia menceritakan bahwa bahkan pakaian dalamnya pun tidak luput dari penjarahan.

"Bapak Ibu, kolor aja saya diambil," tuturnya di hadapan warga.

Baca Juga: Menunggu Nasib Lima Anggota DPR Nonaktif di Tangan MKD, Hati-hati Publik Marah Bila...

Kebrutalan massa tak berhenti sampai di situ. Barang-barang sepele seperti sikat gigi hingga kenangan paling pribadi dalam bentuk foto keluarga juga ikut dicuri. Fakta ini membuatnya miris dan heran dengan tindakan massa yang begitu membabi buta.

"Kebayang Bapak Ibu, foto keluarga pun dicuri," sambungnya.

Di puncak keputusasaannya hari itu, Sahroni mengaku telah memasrahkan segalanya kepada takdir. Ia merasa ikhlas jika memang harus meregang nyawa dalam peristiwa tragis tersebut.

"Kalaupun hari itu saya meninggal, saya sudah ikhlasin," tutupnya.

Load More