- Presiden Prabowo Subianto secara personal mengambil alih tanggung jawab pembayaran utang Kereta Cepat Whoosh sebesar Rp1,2 triliun per tahun, meminta semua polemik dihentikan
- Pemerintah membenarkan beban utang dengan argumen manfaat jangka panjang yang lebih besar, seperti pengurangan macet, polusi, dan penguasaan alih teknologi dari China
- Dana untuk membayar utang dipastikan tersedia dan akan bersumber dari efisiensi anggaran serta uang hasil pemberantasan korupsi
Suara.com - Polemik mengenai beban utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) akhirnya terjawab tuntas. Presiden Prabowo Subianto secara tegas menyatakan mengambil alih tanggung jawab penuh atas proyek strategis ini, termasuk cicilan utang yang mencapai Rp1,2 triliun per tahun.
Pernyataan keras dari Istana ini sekaligus meredam berbagai spekulasi dan kekhawatiran publik mengenai keberlanjutan megaproyek kerja sama dengan China tersebut. Prabowo meminta agar persoalan ini tidak lagi diributkan dan dipolitisasi oleh pihak mana pun.
Berikut adalah rangkuman fakta-fakta penting di balik keputusan Presiden Prabowo untuk membayar lunas utang Whoosh, berdasarkan pernyataan resmi yang dihimpun Suara.com:
1. Prabowo Ambil Alih Tanggung Jawab Penuh
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya sebagai kepala negara mengambil tanggung jawab penuh atas persoalan utang Whoosh. Ia meminta semua pihak untuk tidak lagi membuat kegaduhan terkait hal ini.
"Jadi, sudahlah, saya sudah katakan Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut. Kita mampu dan kita kuat," kata Prabowo di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
2. Cicilan Utang Rp1,2 Triliun per Tahun
Secara transparan, Prabowo membeberkan angka cicilan utang yang harus ditanggung negara setiap tahunnya. Angka ini menjadi penegasan bahwa pemerintah telah melakukan kalkulasi mendalam.
"Pokoknya nggak ada masalah karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun," ungkapnya.
Baca Juga: Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
3. Manfaat Jangka Panjang Lebih Penting dari Untung-Rugi
Pemerintah memandang proyek Whoosh bukan dari kacamata bisnis semata. Prabowo menekankan bahwa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan negara jauh lebih besar daripada beban cicilan tahunan. Ia menyebut proyek ini sebagai public service obligation atau kewajiban pelayanan publik.
"Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung," ujar Prabowo.
4. Sarana Alih Teknologi Canggih dari China
Selain manfaat transportasi, Prabowo melihat Whoosh sebagai lompatan besar bagi Indonesia dalam penguasaan teknologi perkeretaapian modern. Keberhasilan proyek ini menjadi simbol kerja sama strategis dengan China.
"Tetapi saya kira yang penting kita kuasai teknologi. Kita, We are at an edge of best practice. Dan ini ingat ya, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok," tambahnya.
Berita Terkait
-
Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Prabowo Tekankan Kemajuan KA Nasional
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
-
Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
-
Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
-
Prabowo Tak Masalah Bayar Cicilan Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun: Saya Ambil Alih, Gak Perlu Ribut!
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh