- Pemerintah Indonesia berkomitmen mempercepat pengakuan hutan adat sebagai strategi utama pelestarian lingkungan.
- Masyarakat Adat dianggap memiliki peran sentral dalam menjaga kelestarian hutan.
- Indonesia menunjukkan kepemimpinan global dalam isu konservasi dan pemberantasan kejahatan lingkungan.
Suara.com - Menteri Kehutanan Indonesia, Raja Juli Antoni, menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat pengakuan hutan adat sebagai bagian penting dari strategi nasional untuk melindungi keanekaragaman hayati dan memberantas kejahatan lingkungan.
Pernyataan itu disampaikan Raja Antoni saat menghadiri United for Wildlife Global Summit dan High-Level Ministerial Roundtable di Rio de Janeiro, Brasil.
Forum bergengsi ini diselenggarakan oleh Yayasan Kerajaan Pangeran dan Putri Wales, serta dihadiri langsung oleh Pangeran William dan para pejabat tinggi dari berbagai negara.
Raja Antoni menegaskan bahwa Masyarakat Adat dan komunitas lokal memiliki peran vital dalam menjaga kelestarian hutan.
“Salah satu aspek krusial yang sering terabaikan dalam penanggulangan kejahatan lingkungan adalah keterlibatan Masyarakat Adat. Mereka adalah penjaga sejati hutan kita,” ujarnya di hadapan peserta forum.
Menteri Raja Antoni menjelaskan bahwa pada Maret 2025, pemerintah Indonesia telah membentuk Satuan Tugas Khusus Percepatan Pengakuan Hutan Adat, menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto.
Target ambisius pun ditetapkan, 1,4 juta hektar hutan adat baru akan diakui hingga tahun 2029.
Menurut data SOIFO 2024, wilayah hutan adat yang telah diakui secara resmi mampu menekan laju deforestasi hingga 30–50 persen.
Karena itu, pengakuan terhadap wilayah adat dianggap bukan hanya bentuk penghormatan terhadap hak-hak Masyarakat Adat, tetapi juga langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Baca Juga: Permata yang Terlupakan, Keindahan Alam Pantai Kuwaru dengan Hutan Pinus, Kolam Renang, dan Seafood!
“Melalui dukungan terhadap tata kelola hutan berbasis masyarakat, Indonesia memperkuat kejelasan hukum, jaminan tenurial, dan keberlanjutan pengelolaan hutan,” tegas Raja Antoni.
“Mempercepat pengakuan ini sangat penting, sama pentingnya dengan mengakui Masyarakat Adat dan komunitas lokal sebagai mitra sejati dalam konservasi.”
Selain itu, Raja Antoni menyerukan kerja sama lintas batas dan pertukaran data global untuk menekan praktik kejahatan lingkungan, seperti perdagangan satwa liar ilegal dan deforestasi lintas negara.
Menutup sambutannya, ia menekankan kesiapan Indonesia untuk menjadi mitra aktif dalam koalisi global guna melindungi warisan alam dunia.
“Mari kita melangkah melampaui retorika menuju solidaritas sejati. Indonesia siap berkolaborasi untuk memastikan bahwa warisan alam kita lestari bagi generasi mendatang.”
Sementara itu, Tom Clements, Direktur Eksekutif United for Wildlife, menyambut baik langkah berani Indonesia tersebut.
Berita Terkait
-
Permata yang Terlupakan, Keindahan Alam Pantai Kuwaru dengan Hutan Pinus, Kolam Renang, dan Seafood!
-
Prabowo Minta Pesawat Airbus A-400M Dilengkapi Modul Ambulans Hingga Alat Hadapi Kebakaran Hutan
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
Bongkar Ladang Ilegal di Hutan, TNI Temukan 740 Pohon Ganja di Pegunungan Bintang Papua
-
Dari Lapas Cipinang, Ammar Zoni Resmi Huni Lapas 'Kelas Berat' di Tengah Hutan Nusakambangan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India