- Massa driver ojol kembali bergerak melayangkan tuntutan ke pemerintah
- Dalam aksi kali ini, perwakilan massa URC Bergerak diterima perwakilan Istana.
- Dalam pertemuan itu, mereka melayangkan empat tuntutan, salah satunya tolak komisi 10 persen pihak aplikator.
Suara.com - Massa driver ojek online (ojol) kembali turun ke jalan untuk menyampaikan uneg-uneg kepada pemerintah. Tak hanya berunjuk rasa, perwakilan dari massa driver ojol bisa menemui perwakilan Istana, Jakarta pada Jumat (8/11/2025).
Dalam audiensi dengan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro, massa ojol yang tergabung dalam URC Bergerak menyampaikan empat tuntutan kepada pemerintah. Salah satunya, mereka menolak komisi 10 persen dari pihak aplikator.
Perwakilan URC, Ahmad Bakrie menyebut mestinya pemerintah bisa mengeluarkan aturan yang benar-benar adil terutama untuk para ojol sebagai mitra. Hal itu berkaitan dengan rancangan peraturan presiden (Perpres) tentang ojol yang sedang digodok oleh pemerintah.
"Perpres yang akan diterbitkan, kami di sini mengawal supaya berkeadilan. Adil ke semua pihak, jangan sampai timpang. Kita maunya berkelanjutan terus biar semua teman-teman ini mengawal juga karena Perpres ini akan ke daerah juga,” ujarnya dikutip pada Sabtu (8/11/2025).
Khasanah, driver ojol wanita (ladies ojol) juga mengaku senang jika adanya audiensi dari perwakilan Istana terkait tuntutan para driver ojol. Dalam pertemuan itu, uneg-uneg ladies ojol juga turut disuarakan dan diterima oleh perwakilan Istana.
"Semua kita bicarakan, termasuk tentang ladies ojol. Beliau (Wamensesneg Juri) sangat apresiasi terhadap ladies ojol yang mencari nafkahnya,” ungkapnya.
Adapun isi tuntutan yang juga disampaikan dalam audiensi dengan perwakilan Istana sebagai berikut:
- Menolak komisi 10 persen.
- Menolak status karyawan tetap atau pekerja.
- Mendorong agar diskusi dilakukan dengan perwakilan mitra yang benar-benar mewakili kepentingan pengemudi di lapangan.
- Menuntut hadirnya payung hukum yang adil dan berpihak pada semua pihak
Berita Terkait
-
Banyak Siswa SMAN 72 Korban Bom Rakitan Alami Gangguan Pendengaran, 7 Dioperasi karena Luka Parah
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
OTT Bupati Ponorogo: Segini Total Kekayaan Sugiri Sancoko yang Terungkap!
-
OTT Ponorogo: KPK Bawa Orang Kepercayaan Bupati Sugiri Sancoko ke Jakarta
-
Tragis! Aksi Heroik Berujung Maut, Hansip di Cakung Jaktim Tewas Didor Maling Motor
-
PDIP Sindir Pemimpin Fasis dan Zalim Lewat Tokoh Wayang Prabu Boko, Siapa Dimaksud?
-
SMAN 72 Dijaga Ketat Pasca Ledakan, Polisi Dalami Motif Bullying
-
Kapolri Aktif dan Mantan Masuk Daftar Anggota Komisi Reformasi Polri, Prabowo Ungkap Alasannya
-
Nekat Tabrak Maling Bersenpi usai Kepergok Beraksi, Hansip di Cakung Jaktim Ditembak
-
Ketua MPR Ahmad Muzani Prihatin Ledakan di SMAN 72: Desak Polisi Ungkap Motif
-
Kena OTT Bareng Adik, Ini Identitas 7 Orang yang Dicokok KPK Kasus Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko
-
Tokoh NU Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Dosanya Lebih Banyak!