- Presiden Prabowo Subianto akan mengumumkan Soeharto sebagai salah satu dari 10 pahlawan nasional baru.
- Pemerintah menyatakan penganugerahan gelar ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar para pemimpin terdahulu.
- Keputusan ini memicu perdebatan publik yang luas mengenai legasi kompleks era Orde Baru.
Suara.com - Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden kedua RI, Soeharto, memasuki babak baru setelah pemerintah secara resmi mengonfirmasi namanya masuk dalam daftar yang akan diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Pengumuman tersebut rencananya akan disampaikan langsung oleh Prabowo selaku Kepala Negara, mencakup total 10 tokoh yang dinilai berjasa bagi bangsa.
Konfirmasi tersebut datang dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang menyatakan bahwa nama Soeharto menjadi salah satu yang dipertimbangkan secara serius oleh pemerintah.
"Kurang lebih 10 nama. Ya masuk (nama Soeharto)," kata Prasetyo usai Rapat Terbatas (Ratas) di Kertanegara, Minggu (9/11/2025).
Prasetyo berdalih, masuknya nama Soeharto dalam wacana menjadi pahlawan nasional lantaran menghormati jasa yang pernah ditinggalkan untuk negara.
Menurutnya, pemerintah memandang perlu untuk memberikan apresiasi terhadap kontribusi para pemimpin masa lalu.
"Sekali lagi, sebagaimana kemarin juga kami sampaikan, itu kan bagian dari bagaimana kita menghormati para pendahulu, terutama para pemimpin kita, yang apapun sudah pasti memiliki jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara," jelasnya.
Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa keputusan ini telah melalui proses konsolidasi dan penyerapan aspirasi dari berbagai lembaga tinggi negara serta tokoh masyarakat.
Hal ini termasuk mendengarkan pendapat dan masukan dari Ketua MPR dan Wakil Ketua DPR RI.
Baca Juga: Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
"Karena memang cara bekerja beliau, beliau menugaskan beberapa untuk berkomunikasi dengan para tokoh, mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehingga diharapkan apa yang nanti diputuskan oleh bapak presiden, oleh pemerintah itu, sudah melalui berbagai masukan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua PBNU Savic Ali menegaskan penolakan pemberian tanda jasa pahlawan nasional kepada Soeharto.
Ia mengungkapkan bahwa Orde Baru di dalam kepemimpinannya telah mengebiri Nahdlatul Ulama di segala level, mulai politik sampai pendidikan.
Contohnya, ucap Savic, pada pemilu 1971 ketika NU dipaksa lebur menjadi PPP dan mulai politik satu arah, semuanya harus pro Soeharto lewat Golkar.
"KH Idham Chalid pernah berkata kita disuruh tanding tinju, tetapi kedua tangan kita diikat. Namun, suara NU di pemilu bertahan di angka 18 persen, artinya NU mampu bertinju dengan kedua tangannya diikat," tutur Savic.
"Kalau Soeharto dipahlawankan, nggak ketemu nalar kita karena Soeharto bagian dari masalah; legacynya banyak yang bermasalah, korbannya banyak sekali," sambung dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta