- Sejak masa muda, Soedirman telah menunjukkan karakter kuat yang mencerminkan kecintaan pada tanah air.
- Pilihan hidup Soedirman untuk menjadi guru di Cilacap juga mencerminkan pengabdian yang tulus.
- Bagi generasi muda, kisah Soedirman dalam buku ini adalah pengingat bahwa perjuangan masa kini tidak lagi di medan pertempuran.
Suara.com - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai momentum untuk mengenang jasa para pejuang kemerdekaan.
Namun, peringatan ini juga menjadi ajakan bagi generasi muda untuk meneladani nilai-nilai perjuangan para pahlawan, salah satunya Jenderal Soedirman, sosok yang kisah hidupnya terekam dengan mendalam dalam buku Soedirman, dikutip Sabtu (8/11/2025).
Buku tersebut tidak hanya menggambarkan Soedirman sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) , tetapi juga menyoroti keteguhan, kesederhanaan, dan jiwa pengabdian yang melekat kuat pada dirinya.
Nilai-nilai inilah yang menjadikan Soedirman bukan hanya pahlawan perang, tetapi juga teladan moral bagi bangsa.
Sejak masa muda, Soedirman telah menunjukkan karakter kuat yang mencerminkan kecintaan pada tanah air.
Ia bergabung dalam Pandu Hizbul Wathon, organisasi kepanduan yang berarti perisai negeri. Di sanalah semangat kebangsaan, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinannya tumbuh.
Pilihan hidup Soedirman untuk menjadi guru di Cilacap juga mencerminkan pengabdian yang tulus.
Ia memilih menjadi sosok “pemberi” seseorang yang menanamkan ilmu dan nilai pada generasi muda.
Dalam masyarakat, guru dikenal sebagai tokoh yang digugu atau didengar dan ditiru atau diikuti.v
Baca Juga: Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
Soedirman menunjukkan bahwa perjuangan tidak selalu di medan perang, mendidik pun adalah bentuk perjuangan.
Keteladanan lain tampak dari kepeduliannya terhadap rakyat. Saat masa pendudukan Jepang, Soedirman mendirikan koperasi di Cilacap guna membantu warga yang kesulitan ekonomi.
Langkah itu menunjukkan kepemimpinan yang berorientasi pada rakyat, sebuah cerminan semangat gotong royong yang menjadi jiwa bangsa Indonesia.
Ketika bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA), Soedirman meneguhkan peranannya sebagai pemimpin sejati.
Dalam buku itu dikisahkan bagaimana ia berhasil bernegosiasi dengan tentara Jepang di Banyumas, bukan hanya untuk melawan, tetapi juga untuk memperoleh persenjataan lengkap bagi pasukannya, sesuatu yang jarang terjadi di wilayah lain.
“Kehadiran Soedirman memang tepat dan cocok ketika suatu kondisi memerlukan pemecahan masalah,” demikian tertulis dalam catatan perjalanan kepemimpinannya.
Berita Terkait
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
-
Pengamat Soroti Peran Sentral Mendagri Dalam Percepatan Penanganan Bencana Sumatra
-
Antrean Mengular, Polisi Siapkan Buka-Tutup Rest Area KM 57 Tol Jakarta - Cikampek
-
Gus Yahya Bertemu Rais Aam PBNU di Lirboyo Hari Ini, Ada Upaya Islah?
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Ragunan Siaga Pohon Tumbang demi Keamanan Pengunjung
-
Pemilik Akun Doktif Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik, Tapi Tidak Ditahan
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ragunan Buka Lebih Awal dan Siap Layani Lonjakan Pengunjung
-
Pesan Natal PDIP: Dari Solidaritas Sosial hingga Komitmen Merawat Pertiwi
-
Bukan Pemerintah, Bantuan Gereja untuk Bencana Sumatra Disalurkan Lewat KWI dan Keuskupan