News / Nasional
Senin, 10 November 2025 | 10:59 WIB
Ilustrasi Jenderal Besar TNI Raden Soedirman (Dok. Kementerian Pertahanan)
Baca 10 detik
  • Sejak masa muda, Soedirman telah menunjukkan karakter kuat yang mencerminkan kecintaan pada tanah air.
  • Pilihan hidup Soedirman untuk menjadi guru di Cilacap juga mencerminkan pengabdian yang tulus.
  • Bagi generasi muda, kisah Soedirman dalam buku ini adalah pengingat bahwa perjuangan masa kini tidak lagi di medan pertempuran.
Patung Jenderal Soedirman di Jepang. [Dok Kemhan RI]

Semangat seperti inilah yang seharusnya dihidupkan kembali pada setiap Hari Pahlawan.

Soedirman mengajarkan bahwa menjadi pahlawan tidak selalu harus mengangkat senjata. Menjadi pahlawan berarti berani berbuat, setia pada prinsip, dan tidak berhenti mencintai tanah air dalam keadaan apa pun.

Bagi generasi muda, kisah Soedirman dalam buku ini adalah pengingat bahwa perjuangan masa kini tidak lagi di medan pertempuran, melainkan di medan pengetahuan, moralitas, dan kerja nyata.

Hari Pahlawan seharusnya bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga menghidupkan semangat kepahlawanan di masa kini semangat untuk berbuat baik, peduli sesama, dan menjaga keutuhan bangsa seperti yang dilakukan Jenderal Soedirman sepanjang hidupnya.

Saya tidak kecewa, dan rela mati bagi negeri yang kelak merdeka, adil, makmur, dan sentosa. — Jenderal Soedirman

Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaoena

Load More