-
Pemprov DKI berikan pendampingan psikologis dan medis bagi para korban ledakan.
-
Sebanyak 30 siswa masih dirawat intensif di tiga rumah sakit berbeda.
-
Kegiatan belajar mengajar SMAN 72 dialihkan menjadi sistem daring hingga aman.
Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan pendampingan intensif bagi siswa, guru, dan seluruh warga sekolah SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan. Langkah ini diambil untuk memastikan proses pemulihan fisik dan psikologis para korban berjalan dengan baik.
Berdasarkan data Pemprov DKI, sebanyak 30 korban masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (14 orang), RS Yarsi (15 orang), dan RS Pertamina Jaya (satu orang).
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyatakan bahwa dukungan psikologis akan diberikan secara berkelanjutan. Mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) telah dihadirkan di lingkungan sekolah untuk menyediakan layanan konseling gratis.
“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan proses pemulihan di sekolah,” ujar Iin di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dialihkan ke mode daring mulai Senin, 10 November 2025, hingga lokasi sekolah dinyatakan aman oleh pihak kepolisian.
“Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa. Nantinya, saat kembali ke sekolah, pembelajaran akan dikemas dengan interaksi yang lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak pulih dan merasa aman,” ujar Nahdiana.
Ia menambahkan, pihak sekolah akan mengundang orang tua siswa untuk menjelaskan langkah-langkah pemulihan yang akan dilakukan bersama para psikolog dan unsur terkait lainnya.
Dinas Kesehatan DKI juga telah menyiagakan tenaga medis untuk memberikan pendampingan klinis bagi para korban yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Baca Juga: KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Gedung Parkir Berlantai Dua Ambruk di Jakut, Bocah Ketakutan Dengar Suara Retakan
-
Contraflow Tol Cikampek Dihentikan, Arus Lalu Lintas Kembali Normal
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan
-
Prabowo Sampaikan Pesan Natal 2025: Perteguh Persatuan dan Doakan Korban Bencana
-
Buron Kasus Peredaran Narkotika Jelang Konser DWP Menyerahkan Diri ke Bareskrim
-
Geger Buku 'Reset Indonesia' Dibubarkan, Jimly: Ini Bukan Merusak, Tapi Menata Ulang
-
Gubernur Bobby Nasution Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana hingga 31 Desember 2025