News / Nasional
Senin, 10 November 2025 | 11:00 WIB
Petugas medis memberikan penanganan kepada korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading di ruang IGD Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (7/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Pemprov DKI berikan pendampingan psikologis dan medis bagi para korban ledakan.

  • Sebanyak 30 siswa masih dirawat intensif di tiga rumah sakit berbeda.

  • Kegiatan belajar mengajar SMAN 72 dialihkan menjadi sistem daring hingga aman.

Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan pendampingan intensif bagi siswa, guru, dan seluruh warga sekolah SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan. Langkah ini diambil untuk memastikan proses pemulihan fisik dan psikologis para korban berjalan dengan baik.

Berdasarkan data Pemprov DKI, sebanyak 30 korban masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih (14 orang), RS Yarsi (15 orang), dan RS Pertamina Jaya (satu orang).

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyatakan bahwa dukungan psikologis akan diberikan secara berkelanjutan. Mobil Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) telah dihadirkan di lingkungan sekolah untuk menyediakan layanan konseling gratis.

“Kami akan menyiapkan dukungan psikolog untuk mendampingi anak-anak selama PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan proses pemulihan di sekolah,” ujar Iin di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, mengumumkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan dialihkan ke mode daring mulai Senin, 10 November 2025, hingga lokasi sekolah dinyatakan aman oleh pihak kepolisian.

“Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa. Nantinya, saat kembali ke sekolah, pembelajaran akan dikemas dengan interaksi yang lebih dekat, seperti olahraga dan seni, agar anak-anak pulih dan merasa aman,” ujar Nahdiana.

Ia menambahkan, pihak sekolah akan mengundang orang tua siswa untuk menjelaskan langkah-langkah pemulihan yang akan dilakukan bersama para psikolog dan unsur terkait lainnya.

Dinas Kesehatan DKI juga telah menyiagakan tenaga medis untuk memberikan pendampingan klinis bagi para korban yang membutuhkan perawatan lanjutan.

Baca Juga: KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat

Load More