-
Presiden Prabowo resmi tetapkan Soeharto sebagai pahlawan nasional tahun 2025.
-
Aktivis sejarah sebut gelar pahlawan ini khianati perjuangan reformasi 1998.
-
Soeharto dianugerahi gelar bersama Gus Dur, Marsinah, dan tujuh tokoh lainnya.
Suara.com - Penetapan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah disambut dengan duka dan kekecewaan oleh kalangan masyarakat sipil. Pemberian gelar ini dinilai telah mengkhianati semangat perjuangan Reformasi 1998 yang bertujuan untuk melengserkannya.
"Turut berduka cita atas pengumuman penetapan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Ini berita yang cukup menyedihkan," kata Founder komunitas sejarah Neo Historia, Daniel Limantara, dalam sebuah diskusi pada Senin (10/11/2025).
Menurut Daniel, kabar ini terasa ironis di tengah upaya panjang masyarakat menuntut keadilan atas berbagai pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi selama era Orde Baru.
"Setelah 27 tahun reformasi kita memperjuangkan keadilan bagi korban-korban Orde Baru, hari ini kita mendapat kabar seperti ini," kritiknya.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (10/11/2025). Gelar ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK Tahun 2025.
Dalam upacara tersebut, Prabowo menyerahkan plakat penghargaan secara simbolis kepada putra ketiga Soeharto, Bambang Trihatmodjo, sebagai tanda pengakuan resmi negara.
Soeharto, yang berkuasa selama 32 tahun, menjadi salah satu dari sepuluh tokoh yang mendapat gelar pahlawan tahun ini. Tokoh lain yang juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional di antaranya adalah Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), aktivis buruh Marsinah, dan ulama Syaikhona Muhammad Kholil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Pemerintah Pusat Mau Batasi Game PUBG Imbas Kejadian di SMAN 72 Jakarta, Begini Respons Pramono
-
Sudah Ditetapkan Tersangka, KPK Akan Telusuri Cara Sekda Ponorogo Bisa Menjabat hingga 12 Tahun
-
Marsinah jadi Pahlawan Nasional, Wijiati Tak Kuasa Tahan Tangis dan Cium Foto Kakak di Istana
-
Hitung-Hitungan Harga 48 Kerbau dan 48 Babi: Denda Pandji Pragiwaksono
-
Hormati Jasa Pahlawan, Belitung Salurkan Bansos Rp2,5 Juta untuk Veteran dan Janda Veteran
-
Di Balik Kontroversi Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sebut Jasa Luar Biasa, Hormati Pendahulu
-
Ahli Waris Meradang, Proyek Strategis Kampung Nelayan Merah Putih Gorontalo Disegel Lagi
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional