- Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauziah Tyassuma telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijadwalkan untuk diperiksa oleh Polda Metro Jaya pada hari Kamis, 13 November 2025
- Kasus ini melibatkan total delapan tersangka yang oleh polisi dibagi menjadi dua klaster berbeda berdasarkan fakta dan perbuatan hukum masing-masing
- Pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah ketiga tersangka yang dipanggil pada klaster kedua tersebut akan hadir untuk memenuhi panggilan pemeriksaan
Suara.com - Kasus tuduhan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), memasuki babak baru yang semakin memanas. Polda Metro Jaya secara resmi menjadwalkan pemanggilan terhadap tiga nama besar sebagai tersangka, yakni Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan Tifauziah Tyassuma pada Kamis, 13 November 2025.
Pemanggilan ini menjadi sorotan setelah ketiganya vokal menyuarakan narasi terkait keaslian ijazah Presiden. Kepastian jadwal pemeriksaan ini disampaikan langsung oleh pihak kepolisian, yang menandakan keseriusan penyidik dalam menuntaskan kasus yang menyita perhatian publik ini.
"Sementara tiga tersangka itu yang dijadwalkan (pemanggilan) pada Kamis (13/11)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Meski jadwal telah ditetapkan, publik masih dibuat bertanya-tanya mengenai kehadiran para tersangka. Kombes Budi sendiri belum bisa memberikan konfirmasi apakah ketiganya akan kooperatif memenuhi panggilan penyidik. Ia menegaskan akan memastikan kembali status kehadiran mereka.
"Besok saya pastikan ke penyidik," katanya sebagaimana dilansir Antara.
Total 8 Tersangka Dibagi Dua Klaster
Roy Suryo, Rismon, dan Tifauziah bukanlah satu-satunya pihak yang terjerat dalam kasus ini. Sebelumnya, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah menetapkan total delapan orang tersangka yang dibagi ke dalam dua klaster berbeda.
Klaster pertama terdiri dari tersangka berinisial ES, KTR, MRF, RE, dan DHL. Sementara klaster kedua diisi oleh nama-nama yang lebih dikenal publik, yaitu RS (Roy Suryo), RHS (Rismon Sianipar), dan TT (Tifauziah Tyassuma).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iman Imanuddin, menyatakan bahwa surat panggilan pemeriksaan akan segera dilayangkan kepada seluruh tersangka. Pihak kepolisian berharap para tersangka memanfaatkan hak mereka untuk memberikan klarifikasi dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Baca Juga: Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
"Kami berharap mudah-mudahan dari para tersangka bisa memenuhi panggilan kami sehingga hak yang bersangkutan sebagai warga negara untuk menyampaikan klarifikasinya dalam bentuk berita acara itu dipenuhi juga oleh yang bersangkutan," kata Kombes Pol Iman Imanuddin saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (7/11).
Lebih lanjut, Iman menjelaskan bahwa pembagian tersangka ke dalam dua klaster didasarkan pada peran dan perbuatan hukum yang dilakukan oleh masing-masing individu selama proses penyidikan.
"Dalam hasil penyidikan kami yang diperoleh fakta dari hasil penyidikan tersebut tentunya penentuan klaster adalah berdasarkan dari fakta penyidikan yang diperoleh oleh penyidik dan itu sesuai dengan apa yang dilakukan atau perbuatan hukum yang dilakukan oleh masing-masing tersangka," jelasnya.
Berita Terkait
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
3 Fakta Ancaman Penjara Roy Suryo: Pasal Berlapis Gegara Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Bagi Dua Klaster Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo di Klaster 2
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Polda Ungkap Alasan Prosesnya Lama!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi
-
Misteri Motor Trail di Tol Papanggo: 2 Bocah Ditemukan Linglung, Polisi Ungkap Kronologi Janggal
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
JATAM Sebut Ada Kolusi Korporasi dan Birokrasi Lokal di Balik Konflik Tambang Halmahera
-
Gebrakan Hijau Polda Riau: Tanam 21.000 Pohon, Cetak 311 Ketua OSIS Jadi Pelopor Lingkungan
-
Dari Senapan Mainan Sampai Ancaman Blokir: Benarkah PUBG Biang Keladi di Balik Tragedi SMAN 72?
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum