- Program Makan Bergizi Gratis per 7 November 2025 telah menjangkau 41,3 juta penerima.
- Pemerintah kini fokus pada audit dan standar keselamatan pangan ketat bagi SPPG.
- Dapur sentral yang beroperasi wajib mengantongi SLHS dan melayani maksimal 2.500 porsi harian.
Suara.com - Program pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan kemajuan dalam jangkauan penerima manfaat, meskipun masih menghadapi sejumlah tantangan implementasi, terutama terkait infrastruktur dapur sentral.
Hingga tanggal 7 November 2025, program MBG tercatat telah menjangkau 41,3 juta penerima. Angka ini mendekati setengah dari target tahunan penuh, namun masih berada di bawah target awal 51 juta penerima yang ditetapkan untuk September.
Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan cakupan—dari penambahan 15,3 juta penerima pada Agustus menjadi 7 juta pada September, dan kemudian meningkat kembali menjadi 9,6 juta pada Oktober—diasumsikan laju penambahan penerima baru yang lebih realistis sekitar 10 juta per bulan.
Dengan asumsi ini, total cakupan MBG diperkirakan akan mencapai sekitar 60 juta penerima pada akhir tahun ini, dengan implementasi penuh secara nasional diperkirakan tercapai pada Maret 2026.
Salah satu aspek yang mengalami kendala adalah peluncuran Dapur Sentral atau Satuan Penyedia Pangan Gratis (SPPG). Saat ini, baru 14.483 fasilitas yang beroperasi, yang hanya mencapai 48% dari target yang ditetapkan.
Jumlah ini diperkirakan tidak akan meningkat secara material hingga akhir tahun karena fokus pemerintah telah bergeser dan kini diprioritaskan pada aspek keselamatan pangan.
Badan Gizi Nasional (BGN) telah secara resmi menutup portal pendaftaran SPPG dan kini tengah melakukan audit terhadap aplikasi yang sudah masuk.
Audit ini bertujuan untuk memverifikasi kesesuaian lokasi, kapasitas, dan kepatuhan terhadap standar operasional yang ketat.
Untuk memperkuat keselamatan pangan, BGN mewajibkan semua SPPG yang aktif untuk memperoleh Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Mendadak Banjir Karangan Bunga: Ompreng MBG dari China Bikin Produsen Lokal Menjerit!
Fasilitas yang gagal memenuhi kepatuhan ini akan dikenakan sanksi berupa penangguhan operasional sementara.
Kapasitas SPPG juga kini direvisi, di mana setiap dapur sentral kini melayani maksimum 2.500 porsi per hari untuk menjaga standar keamanan pangan.
Berdasarkan pemeriksaan langsung di lapangan (on-the-ground checks), operasi SPPG menunjukkan kelancaran yang lebih baik dan pencairan dana yang stabil.
Setiap dapur sentral dilaporkan mampu mempekerjakan sekitar 45 hingga 47 pekerja lokal, yang secara langsung berkontribusi pada dukungan pendapatan rumah tangga di wilayah tersebut.
Pilihan protein dalam menu MBG juga tercatat konsisten. Ayam tetap menjadi protein utama dan disajikan 2-3 kali seminggu, sementara susu didistribusikan sekali seminggu.
Menu secara fleksibel dapat disesuaikan dengan telur ketika terjadi lonjakan harga pada komoditas ayam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya