News / Metropolitan
Kamis, 13 November 2025 | 15:53 WIB
Suasana di depan gerbang sekolah pasca ledakan di SMAN 72, Jakarta, Jumat (7/11/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Mereka meminta masyarakat tidak termakan berita bohong atau spekulasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
  • MA mengaku sengaja bergabung dalam kegiatan Prabu Jakarta untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah.
  • Keberadaan Prabu dapat membantu menciptakan suasana sekolah yang lebih tertib dan bebas dari kekerasan.

Suara.com - Sejumlah siswa SMAN 72 Jakarta membantah isu perundungan atau bullying yang dikaitkan dengan kasus ledakan di sekolah mereka.

Mereka meminta masyarakat tidak termakan berita bohong atau spekulasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.

Diketahui, kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jumat (7/11/2025) masih menyisakan tanda tanya besar. Pelaku yang telah ditetapkan sebagai Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) belum mengungkapkan motif jelas atas tindakannya.

Berbagai spekulasi kemudian muncul di tengah publik mengenai penyebab peristiwa tersebut.

Salah satu dugaan yang beredar adalah pelaku mengalami perundungan atau bullying di lingkungan sekolahnya.

Seorang siswa SMAN 72, MAR, mengatakan dirinya mendengar banyak kabar negatif tentang sekolahnya usai insiden tersebut. Ia mengimbau masyarakat menunggu informasi resmi sebelum mempercayai isu-isu yang beredar.

"Untuk SMA Negeri 72, untuk semuanya juga, kalau ada berita-berita yang kurang, kurang baik tentang SMA 72, tentang bullying, itu ditunggu yang konfirmasi, yang benarnya dulu ya. Jangan termakan hoaks," kata MAR di depan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat acara pengukuhan 1.005 Pelajar Duta Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) atau Prabu Jakarta 2025 di JIExpo Kemayoran, Kamis (13/11/2025).

MAR menyebut isu perundungan tidak pernah terjadi di SMAN 72.

Ia menganggap kabar tersebut hanya memperburuk citra sekolah dan mengganggu kondisi psikologis para siswa.

Baca Juga: Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola

Siswa lainnya, MA, menyampaikan rasa duka dan empatinya atas peristiwa ledakan yang menimpa sekolahnya.

Ia berterima kasih kepada pemerintah, terutama kepada Gubernur Pramono Anung, atas bantuan dan perhatian yang diberikan.

Ilustrasi Bullying atau Perundungan Digital (Dok. Freepik)

"Saya turut berduka cita atas teman-teman dan angkatan seperjuangan saya, dan terima kasih untuk Bapak Gubernur untuk membantu teman-teman saya yang terkena luka dari insiden kemarin," kata MA.

MA mengaku sengaja bergabung dalam kegiatan Prabu Jakarta untuk menjaga keamanan dan ketertiban di sekolah.

Ia berharap keberadaan Prabu dapat membantu menciptakan suasana sekolah yang lebih tertib dan bebas dari kekerasan.

"Saya harap teman-teman dan seluruh siswa dan bapak ibu yang ada di sini agar bisa mengerti, dan harus tahu bahwa hal tentang bullying itu dan perundungan atau apa pun itu adalah hal yang tidak toleran," ujarnya.

Load More