Suara.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa kepala daerah di seluruh Indonesia kini menghadapi tantangan yang semakin berat. Hal ini disampaikan dalam penutupan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II.
Menurut Bima Arya, dinamika pembangunan nasional yang menuntut percepatan di berbagai sektor menjadikan peran kepala daerah semakin strategis dan kompleks. Bima Arya menyebut, pemerintah daerah harus mampu bergerak sejalan dengan prioritas nasional, terutama di bidang pertumbuhan ekonomi, kedaulatan pangan, pendidikan dan kesehatan.
Kepala daerah, ujarnya, tak hanya berfungsi sebagai administrator, tetapi pemimpin transformasi yang mampu menerjemahkan kebijakan nasional menjadi aksi nyata di tingkat lokal.
"Kepala daerah menghadapi tantangan yang sangat berat dan tugas yang tidak mudah. Karena itu dibutuhkan kepemimpinan yang efektif," tegasnya.
Lebih jauh Bima Arya menilai, KPPD merupakan platform penting bagi kepala daerah untuk mengasah kemampuan analitis, mengambil keputusan strategis, serta mempelajari berbagai praktik pemerintahan yang terbukti berhasil.
Kerja sama antara Lemhannas, PYC, dan Kementerian Dalam Negeri dirancang untuk memperkuat kemampuan tersebut secara komprehensif. Pembelajaran di Singapura, terutama di Lee Kuan Yew School of Public Policy, menjadi salah satu bagian yang paling berharga.
Dari studi internasional tersebut, para kepala daerah mendapatkan inspirasi mengenai tata kelola pemerintahan modern, mulai dari pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, hingga manajemen transportasi dan sampah.
Namun bagi Bima Arya, satu pelajaran terpenting dari Singapura justru terletak pada integritas.
"Dari Singapura, utamanya belajar dan terinspirasi soal integritas," ujarnya.
Baca Juga: Mendagri dan Kepala BNN Bahas Penguatan Sinergi Penanggulangan Narkoba
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya menegaskan, agar seluruh kepala daerah menjaga nama baik program pelatihan ini dengan menunjukkan perubahan nyata dalam perilaku, khususnya dalam hal integritas.
Ia menekankan bahwa seorang pemimpin daerah tidak boleh lagi memiliki “cerita-cerita yang tidak baik”, termasuk praktik-praktik yang merugikan publik atau mencederai kepercayaan masyarakat.
"Kepala daerah kita minta untuk tidak ada cerita-cerita yang tidak baik. Menjauhi praktik korupsi, meninggalkan kebiasaan lama, dan fokus membangun integritas," tandasnya.
Bima Arya menambahkan, integritas tidak hanya menjadi tuntutan moral, tetapi juga fondasi dalam membangun kepercayaan publik dan efektivitas kebijakan.***
Berita Terkait
-
Kemendagri Apresiasi Upaya Sumut Tekan Inflasi
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Diganjar Penghargaan Teladan, Tito Karnavian Beberkan Kunci Sukses Pimpin Negara Kompleks
-
Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Integritas dan Profesionalisme Penyelenggara Pemilu
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
Terkini
-
Indibiz Ajak UKM Ikut Program Pahlawan Digital Masa Kini
-
Finnet Tegaskan Komitmen Tata Kelola dan Integritas untuk Pembayaran Digital yang Aman
-
Bansos BLTS Rp900 Ribu Cair Jumat, Ini Syarat dan 3 Cara Ambil Bantuan di Kantor Pos
-
Blak-blakan Wakapolri di DPR: 67 Persen Kapolsek dan Puluhan Kapolres Kinerjanya Merah!
-
DPR Bersiap Bentuk Panja Reformasi Penegak Hukum: Misi Benahi Borok Polri, Jaksa dan Hakim
-
KPK Akui Koordinasi dengan CPIB Singapura untuk Penyidikan Kasus Petral
-
Jakarta Dikepung Banjir, Transjakarta Rombak Puluhan Rute! Cek Jalur Alternatif Anda
-
Bansos Tunai Sementara Rp900 Ribu Mulai Cair Hari Ini, Pastikan Nominalnya Tidak Kurang!
-
Beririsan dengan Kasus Chromebook, KPK akan Limpahkan Perkara Korupsi Google Cloud ke Kejagung
-
RKUHAP Resmi Disahkan DPR, Amnesty International: Penanda Mundurnya Perlindungan HAM