- Presiden Prabowo bertemu Dasco di Istana Merdeka membahas peningkatan kesejahteraan jutaan pengemudi ojek online.
- Pengemudi ojol menyoroti minimnya fasilitas dasar dan biaya pembelian atribut kerja oleh mitra sendiri.
- Keluhan utama pengemudi adalah skema bagi hasil tarif yang dinilai terlalu besar dipotong perusahaan.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto baru saja menggelar pertemuan penting dengan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (20/11/2025) kemarin.
Salah satu agenda krusial dalam pertemuan tersebut adalah pembahasan mengenai upaya peningkatan kesejahteraan bagi jutaan pengemudi ojek online (ojol) di Indonesia.
Kabar mengenai pembahasan nasib para mitra pengemudi di lingkaran istana ini memantik respons dari Dani, seorang pengemudi ojol.
Dani menyoroti minimnya fasilitas dasar yang diberikan perusahaan aplikasi kepada mitra di lapangan, khususnya terkait atribut kerja seperti jaket dan helm.
Lelaki asal Jatinegara, Jakarta Timur ini menegaskan bahwa seragam identitas yang mereka kenakan sehari-hari bukanlah pemberian cuma-cuma dari kantor.
Ke depan, ia berharap hal-hal seperti itu bisa ikut diperhatikan oleh pihak perusahaan aplikasi.
"Dari pertama nggak dikasih, pak. Kita beli," ujar Dani kepada Suara.com di sela kegiatannya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (21/11/2025).
Selain masalah atribut, Dani mengungkapkan keresahan utamanya terkait skema pembagian hasil yang dinilai sangat membebani pengemudi.
"Selama ini saya rasain juga, gede banget sih pembagiannya gitu," keluhnya.
Baca Juga: Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
Dani memberikan gambaran nyata mengenai besarnya selisih antara tarif yang dibayar konsumen dengan pendapatan bersih yang diterima pengemudi.
"Jadi kayak kita tunai, misalnya di kita dapetnya Rp10 ribu. Ternyata pas kita minta itu bisa Rp18 ribu. Jadi lebih dari dua persen itu kan? Rp8 ribu ditarik Grab gitu," ungkapnya.
Dari pembahasan di Istana, Dani ingin pemerintah bisa memberikan himbauan ke perusahaan aplikasi agar bersedia meninjau ulang aturan soal bagi hasil tarif dengan para mitra.
Potongan yang terlalu besar dirasa sangat memberatkan karena seluruh biaya operasional kendaraan ditanggung penuh oleh mitra.
"Kita kan yang di lapangan gitu butuh bensin, butuh apa-apa kan," tutur Dani.
Di tengah ketidakpastian pendapatan sebagai mitra, Dani juga menyimpan harapan agar suatu saat para driver bisa direkrut menjadi pegawai kontrak di bawah perusahaan langsung.
Berita Terkait
-
Prabowo Panggil Dasco 2 Kali Sepekan: Urusan Perut Rakyat Jadi Taruhan
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Analis: Masa Depan Politik Budi Arie Suram Usai Ditolak Gerindra dan PSI
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V