- Menteri Haji dan Umroh, Gus Irfan, memastikan perbaikan manajemen kuota haji 2026 demi keadilan.
- Pembenahan sistem kuota menyesuaikan daftar tunggu berdasarkan tahun pendaftaran provinsi secara ketat.
- Perubahan proporsi kuota per provinsi ini diharapkan menciptakan penyelenggaraan haji yang lebih adil dan profesional.
Suara.com - Menteri Haji dan Umroh Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menegaskan bahwa pemerintah sedang melakukan perbaikan besar-besaran dalam manajemen kuota dan rekrutmen petugas haji 2026.
Ia memastikan semua pembenahan dilakukan tanpa kompromi terhadap integritas dan keadilan.
Gus Irfan mengungkapkan bahwa beberapa tahun terakhir, kebijakan kuota haji mendapat catatan dari BPK karena dinilai tidak sesuai Undang-Undang.
Skema lama dianggap membuka celah ketidakadilan bagi calon jemaah yang sudah antre lama.
Untuk itu, sistem kuota tahun ini diperbaiki dengan menyesuaikan secara ketat pada daftar tunggu (waiting list), demi menjamin rasa keadilan bagi seluruh calon jemaah haji Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa variasi pemberangkatan di masa lalu membuat terdapat jemaah yang mendaftar sejak tahun 2011 namun belum berangkat, sementara sebagian yang mendaftar pada 2014 telah diberangkatkan.
“Kami ratakan kembali berdasarkan tahun pendaftaran di tingkat provinsi,” kata Gus Irfan dalam keterangannya, Jumat (21/11/2025).
Saat ini, 3 provinsi dengan antrean terbesar ialah Jawa Timur yang mencapai 1,2 juta orang, kedua Jawa Tengah sekitar 900 ribu, dan ketiga Jawa Barat sekitar 700 ribu.
Karena itu, Gus Irfan menegaskan bahwa proporsi kuota akan kembali dihitung berdasarkan proporsi provinsi, bukan kabupaten/kota.
Baca Juga: Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
"Prinsipnya sederhana, siapa yang mendaftar lebih dulu, berangkat lebih dulu," tegasnya.
Perubahan ini berdampak pada dinamika kuota kabupaten/kota setiap tahun, terutama pada 2-3 tahun ini. Beberapa daerah menerima kuota lebih kecil karena jumlah pendaftar tahun-tahun awal memang tinggal sedikit.
Namun, di tahun-tahun mendatang, kuota mereka ini akan meningkat karena jumlah pendaftar tahun berikutnya besar.
"Ini dinamis sesuai dengan tahun pendaftar jamaahnya" imbuh Gus Irfan
Melalui seluruh langkah korektif ini, Kementerian Haji dan Umroh memastikan penyelenggaraan haji 2026 akan berjalan lebih bersih, adil, profesional, dan benar-benar berpihak pada jemaah.
Berita Terkait
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
KPK Sita Rumah hingga Mobil dan Motor yang Diduga Hasil dari Korupsi Kuota Haji
-
Frans Faisal Sambut Peran Baru sebagai Ayah, Siap Ambil Jatah Begadang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog