News / Metropolitan
Senin, 24 November 2025 | 19:20 WIB
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly. (Suara.com/Yasir)
Baca 10 detik
  • Ayah tiri Alvaro Kiano Nugroho, Alexander Iskandar, tersangka utama kasus pembunuhan, meninggal di dalam tahanan.
  • Kapolres Metro Jakarta Selatan mengonfirmasi kematian tersangka setelah ditetapkan sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan.
  • Kematian tersangka terjadi setelah Kiano hilang sembilan bulan dan jasadnya ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka.

Suara.com - Kasus penculikan dan pembunuhan bocah 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho, memasuki babak baru yang mengejutkan. Sang ayah tiri, Alexander Iskandar, yang telah ditetapkan sebagai tersangka utama, dikabarkan tewas di dalam tahanan.

Kabar ini dibenarkan secara langsung oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly. Ia mengonfirmasi bahwa Alexander menghembuskan napas terakhirnya setelah ditahan atas perannya dalam kasus yang menggegerkan publik tersebut.

"(Meninggalnya) Sudah di dalam tahanan," ujar Kombes Nicolas kepada wartawan di Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, dikutip Senin (24/11).

Pernyataan singkat namun tegas dari Kapolres ini mengakhiri spekulasi yang beredar. Namun, misteri baru kini menyelimuti kasus ini.

Pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai penyebab pasti dan waktu kematian Alexander.

Saat didesak untuk memberikan rincian, Kombes Nicolas memilih untuk tidak berkomentar banyak dan menyatakan bahwa detailnya akan disampaikan kemudian.

"Detailnya nanti," ucapnya.

Sebelumnya, Alexander Iskandar telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan oleh pihak kepolisian.

Penetapan ini dilakukan setelah penyelidikan intensif atas hilangnya Kiano selama sembilan bulan yang berakhir dengan penemuan jasadnya yang tinggal kerangka.

Baca Juga: 'Suaranya Saya Kenal', Kesaksian Marbot Ungkap Detik-detik Alvaro Dibawa Ayah Tiri Pembunuhnya

"Iya (ayah tiri Alvaro tersangka). Iya (ditahan)," kata Kombes Nicolas saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Minggu (23/11).

Kasus ini bermula ketika Alvaro Kiano Nugroho dilaporkan hilang pada 6 Maret lalu.

Menurut keterangan keluarga, bocah malang itu terakhir kali terlihat saat pamit untuk melaksanakan salat Maghrib di sebuah masjid yang tak jauh dari rumahnya di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Setelah salat Maghrib usai, Kiano tak kunjung kembali ke rumah. Keluarga yang panik segera melakukan pencarian, namun hasilnya nihil.

Harapan untuk menemukan Kiano dalam keadaan selamat akhirnya pupus setelah sembilan bulan berlalu, ketika ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada pekan ini.

Load More