News / Nasional
Selasa, 25 November 2025 | 14:56 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. [Suara.com/Lilis]
Baca 10 detik
  • Menteri PPPA sampaikan duka dan serukan peningkatan pengawasan terhadap anak-anak.
  • Pelaku, yang merupakan ayah tiri korban, tewas di dalam tahanan polisi.
  • Polisi kini menunggu hasil tes DNA untuk pastikan identitas kerangka korban.

Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas penemuan kerangka Alvaro Kiano Nugroho (AKN), bocah 6 tahun korban penculikan yang hilang sejak Maret 2025. Kasus ini menjadi semakin tragis setelah terduga pelaku, yang merupakan ayah tiri korban, meninggal dunia dalam tahanan polisi.

“Kami mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap proses identifikasi dapat segera memberikan kepastian," kata Arifah dalam pernyataannya, Selasa (25/11/2025).

Arifah menegaskan, penemuan ini menjadi pengingat keras akan pentingnya peningkatan pengawasan terhadap anak, terutama di ruang publik. Menurutnya, perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat.

“Tidak boleh ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan ataupun hilang. Masyarakat harus lebih peka. Kewaspadaan kolektif dapat mencegah terulangnya kejadian serupa,” pesannya.

KemenPPPA mendukung penuh proses tes DNA yang sedang berjalan untuk memastikan identitas kerangka tersebut. Arifah juga menyoroti pentingnya langkah pencegahan melalui edukasi dan kolaborasi antara warga dengan aparat.

"Kita harus memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan penuh. Tragedi seperti ini tidak boleh terulang,” tegasnya.

Sebelumnya, kepolisian telah menangkap terduga pelaku berinisial AI pada 19 November 2025. Namun, AI ditemukan meninggal dunia pada Minggu, 23 November 2025, di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan, di tengah proses penyidikan.

Load More