- Ridwan Kamil diperiksa KPK pada Selasa (2/12/2025) terkait dana iklan Bank BJB periode 2021–2023.
- Ia membantah menikmati aliran dana korupsi serta mengklaim aset sitaan adalah dari sumber dana pribadi.
- RK menyatakan tidak terlibat teknis BUMD, sebab tidak pernah menerima laporan mengenai dana iklan mencurigakan.
Suara.com - Raut wajah lelah tak bisa disembunyikan Ridwan Kamil saat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Selasa (2/12/2025). Setelah menjalani pemeriksaan selama hampir enam jam, mantan Gubernur Jawa Barat itu akhirnya angkat bicara.
Ridwan Kamil membantah dengan tegas tudingan bahwa ia menikmati aliran dana haram dalam skandal korupsi dana iklan di Bank BJB periode 2021-2023.
Fokus utama pembelaannya tertuju pada dua aset mewah yang disita penyidik dari kediamannya, satu unit mobil Mercedes Benz yang ikonik dan sebuah motor gede Royal Enfield.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengklaim, kedua kendaraan tersebut dibeli jauh dari sumber uang korupsi. Ia menegaskan bahwa semua itu adalah hasil dari kantong pribadinya.
“Nah, karena saya tidak mengetahui, maka semua yang pernah ramai itu adalah dana pribadi. Dana pribadi sendiri, jadi tidak ada hubungan dengan perkara yang dimaksud, kira-kira gitu,” kata Ridwan Kamil di hadapan awak media.
Ia kembali mempertegas klaimnya untuk menepis segala keraguan.
“Ya semuanya dana pribadi. Itu yang menjadi kebenaran yang saya sampaikan,” tambah politikus Partai Golkar tersebut.
Lebih jauh, Kang Emil membangun tembok pertahanan dengan menyatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui adanya permainan kotor dalam pengelolaan dana iklan di bank milik daerah tersebut.
Menurutnya, sebagai seorang gubernur, ia tidak terlibat dalam urusan teknis aksi korporasi yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Juga: Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
“Jadi pada dasarnya yang paling utama adalah saya itu tidak mengetahui apa yang namanya menjadi perkara dana iklan ini karena dalam tupoksi gubernur, aksi korporasi dari BUMD itu adalah dilakukan oleh teknis mereka sendiri,” tutur RK.
Ia menjelaskan bahwa informasi terkait aktivitas BUMD, termasuk BJB, seharusnya dilaporkan kepadanya melalui tiga jalur, direksi, komisaris, atau kepala biro terkait. Namun, dalam kasus dana iklan ini, ia mengaku tidak pernah menerima laporan apa pun.
“Tiga-tiga ini tidak memberikan laporan semasa saya menjadi gubernur. makanya kalau ditanya saya mengetahui, saya tidak tahu, apalagi terlibat, apalagi menikmati hasilnya, dan lain sebagainya,” tegas RK.
Kasus ini memang menyeret nama Ridwan Kamil setelah KPK melakukan penggeledahan dan penyitaan asetnya, termasuk Mercedes Benz yang disebut-sebut dibeli dari Presiden Ketiga RI, B.J. Habibie.
Di sisi lain, KPK telah menetapkan mantan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, sebagai tersangka utama. Yuddy diduga menjadi otak di balik skema yang merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah.
“Rp222 miliar tersebut digunakan sebagai dana nonbudgeter oleh BJB,” kata pelaksana harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Hakim PN Jaksel Mentahkan Gugatan Praperadilan Buronan E-KTP Paulus Tannos, Ini Penjelasannya
-
Tiba di KPK, Ridwan Kamil Ngaku Siap Klarifikasi Soal Kasus BJB
-
Jejak Gus Yaqut di Skandal Kuota Haji, KPK Bongkar 'Permainan' Jatah Tambahan 20 Ribu
-
Geger Audit PBNU, KPK Siap Turun Tangan Usut Dugaan Aliran Duit Korupsi Mardani Maming
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Disorot karena Temui Korban Bencana Sumatera Pakai Rompi, Verrel Bramasta: Ini Bukan Anti-Peluru
-
Geger Cekal Kilat Bos Djarum, Manuver Kejagung dan Misteri Kata 'Kooperatif'
-
Spanduk Putih di Tengah Massa 212 di Monas Jadi Sorotan, Isinya Sentil Kerusakan Alam Sumatera
-
DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Warga dan Salurkan Makanan bagi Korban Banjir di Langkat
-
Anggap Banjir Sumatera Tanda Kiamat Sudah Terjadi, Menko Cak Imin Ajak Raja Juli hingga Bahlil Tobat
-
Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 T, Anak Riza Chalid: Jasa Saya Untungkan Pertamina
-
Dari ISPA hingga Trauma: Ancaman Ganda yang Mengincar Anak di Wilayah Bencana
-
Hakim PN Jaksel Mentahkan Gugatan Praperadilan Buronan E-KTP Paulus Tannos, Ini Penjelasannya
-
Praperadilan Ditolak! Hakim Tegaskan Penyidikan Kasus e-KTP Paulus Tannos Tetap Jalan