News / Nasional
Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:10 WIB
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno saat diwawancarai wartawan. [Suara.com / Dea Hardianingsih Irianto]
Baca 10 detik
  •  Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta tiga menteri bertaubat setelah bencana melanda Sumatera.

  • Pernyataan Cak Imin memicu serangan balik politik dari para menteri terdampak.

  • Seruan koalisi permanen Bahlil dianggap sindiran agar Cak Imin tak berlebihan.

Suara.com - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengomentari soal ucapan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang meminta tiga menteri lain untuk taubat nasuha.

Tiga menteri yang diminta Cak Imin bertaubat adalah Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

“Muhaimin Iskandar kan ngajak perang sebenarnya, karena kan yang disebut itu adalah sejumlah ketua umum-ketua umum partai atau elite partai yang mungkin saat ini dalam banyak hal di mentioned oleh publik, dinilai punya kontribusi terkait dengan kerusakan alam yang ada di Sumatera, Menteri ESDM, Lingkungan Hidup, dan Kehutanan,” kata Adi dalam acara Diskusi Safari29 oleh Total Politik di Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2025).

Pernyataan Cak Imin itu dinilai telah menimbulkan serangan balik dari Raja Juli dan Bahlil. Adi menyebut bahwa usulan Bahlil mengenai koalisi permanen yang diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto merupakan serangan balik terhadap permintaan Cak Imin agar dirinya bertaubat.

“Bagi saya itu adalah serangan balik kepada Cak Imin itu, serangan balik bahwa jangan pernah ada orang, yang dulunya rival, tidak mendukung, seakan-akan paling punya jasa di pemerintahan hari ini,” ujar Adi.

Di sisi lain, Bahlil dinilai ingin menunjukkan bahwa dirinya bersama Partai Golkar yang dipimpinnya menjadi pihak yang selalu bersama Prabowo sejak awal. Untuk itu, Adi menilai ucapan Bahlil memiliki makna agar Cak Imin tidak merasa paling dekat dengan Prabowo lantaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tidak mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

“Mengatakan koalisi permanen itu adalah sebagai pesan sebenarnya kepada Cak Imin, bahwa jangan pernah merasa paling Pak Prabowo, paling dukung pemerintah, sementara PKB dan Cak Imin itu bergabung di tengah jalan,” ucap Adi.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) itu juga mengatakan serangan balik kepada Cak Imin juga dilakukan oleh Raja Juli dengan meminta agar sesama menteri tidak saling mendiskreditkan.

“Per hari ini kita juga mendengarkan bagaimana Raja Juli Antoni juga mengatakan jangan pernah mendiskreditkan sesama kawan, kalau bahasa tongkrongan anak-anak Madura di Ciputat, jangan pernah mematikan lampu lawan karena meminta tiga menteri untuk melakukan taubatun nasuha ini kan seakan-akan hanya ketiga menteri inilah yang kemudian dianggap bertanggungjawab persoalan ini,” tutur Adi.

Sekadar informasi, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB mengajak tiga menteri melakukan tobat nasuha setelah bencana terjadi di Sumatera.

"Hari ini saya berkirim surat, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, untuk sama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy, dan langkah-langkah kita. Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya taubatan nasuha," kata Cak Imin.

Load More