News / Nasional
Minggu, 07 Desember 2025 | 09:49 WIB
Sejumlah warga melintas di dekat puing-puing yang terbawa arus banjir di kawasan Desa Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz]
Baca 10 detik
  • Uni Emirat Arab menyatakan siap mengirim bantuan kemanusiaan untuk korban bencana di Sumatra, menunggu izin resmi Indonesia.
  • Pemerintah Indonesia melalui Menlu dan Mensesneg menyatakan masih mampu tangani bencana menggunakan APBN tanpa bantuan luar.
  • Tercatat 914 korban meninggal di Sumatra akibat bencana, sementara Gubernur Aceh khawatir terjadi kelaparan di daerah terisolir.

Rincian korban tewas terbanyak berada di Aceh (359 jiwa), diikuti Sumatera Utara (329 jiwa), dan Sumatera Barat (226 jiwa). Korban hilang tercatat 389 orang, berkurang dari data sebelumnya 521 orang setelah beberapa korban dilaporkan selamat.

Di tengah lonjakan angka ini, kekhawatiran serius diungkapkan oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem. Ia menyampaikan bahwa banyak warganya di daerah terisolir berpotensi meninggal dunia bukan karena banjir, melainkan karena kelaparan akibat terhambatnya distribusi logistik.

Ia menyebut Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, dan sebagian Bireuen sebagai daerah terparah yang sangat membutuhkan pasokan sembako dan air bersih, terutama di wilayah pedalaman yang belum terjamah bantuan.

Load More