- MABT Ketapang menolak tegas aksi anarkis dan kekerasan yang terjadi baru-baru ini melibatkan aparat keamanan setempat.
- Ketua MABT, Susilo Aheng, mendesak penegakan hukum yang profesional untuk menyelesaikan persoalan secara adil dan transparan.
- MABT mengimbau masyarakat tidak mengaitkan insiden tersebut secara keliru dengan komunitas Tionghoa lokal secara umum.
“Belum ada laporan resmi. Namun, situasi saat ini sudah kondusif,” ujar Made Adyana. Polisi telah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pendalaman awal, sementara pihak perusahaan masih berkoordinasi dengan tim kuasa hukum terkait langkah hukum selanjutnya.
Di tengah situasi tersebut, Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Ketapang, Susilo Aheng, menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk aksi anarkis.
Ia menilai, kekerasan dalam bentuk apa pun, terlebih yang menyasar aparat keamanan hingga melibatkan anggota TNI, tidak dapat dibenarkan.
“Kami menolak segala bentuk anarkisme. Sampai aparat TNI saja diserang, ini sudah menyangkut harga diri bangsa kita,” tegas Aheng, Senin (15/12/2025).
Aheng berharap aparat penegak hukum bertindak tegas dan profesional dalam menangani kasus tersebut. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang berlaku.
“Kami berharap aparat yang berwenang bertindak tegas. Saya yakin aparat pasti akan bertindak dan menyikapi persoalan ini dengan serius,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
“Harapan kita, peristiwa seperti ini jangan sampai terulang kembali,” katanya.
Aheng juga mengimbau masyarakat agar tidak menarik persoalan ini ke ranah sentimen etnis. Ia menegaskan bahwa komunitas Tionghoa Indonesia tidak bisa disamakan dengan WNA asal China yang terlibat dalam kasus tersebut.
Baca Juga: Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
“Kami sebagai warga Tionghoa Indonesia tidak sama dengan WNA asal China. Jangan sampai muncul asumsi yang keliru, karena dikhawatirkan ada pihak-pihak tertentu yang justru memperkeruh suasana dengan isu ini,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
Viral Prajurit TNI Makan Mie Beralaskan Kardus Bekas Disela-sela Penyelamatan Korban Banjir Sumatra
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar