News / Nasional
Rabu, 17 Desember 2025 | 18:21 WIB
Ilustrasi tragedi pembunuhan bocah 9 tahun di rumah mewah Cilegon, Banten. [Suara.com/Rochmat]
Baca 10 detik
  • Bocah 9 tahun tewas dibunuh secara sadis di rumahnya di Cilegon.
  • Korban alami 22 luka sebelum ditemukan oleh ayahnya yang dihubungi via telepon.
  • Polisi masih mendalami motif pembunuhan, 7 saksi terdekat telah diperiksa.

Suara.com - Sebuah panggilan telepon panik menjadi firasat buruk bagi HM. Di seberang sana, suara putranya, E, bocah berusia 9 tahun, terdengar ketakutan, meminta tolong dari dalam rumah mereka sendiri di Komplek Perumahan Bukit Baja Sejahtera, Cilegon, Banten. Sambungan itu terputus, meninggalkan sang ayah yang sedang bekerja dengan kecemasan yang membuncah.

Merasa sang anak dalam bahaya besar, HM bergegas pulang. Namun, saat membuka pintu rumah, pemandangan yang menyambutnya adalah mimpi buruk setiap orang tua. Putranya yang masih duduk di kelas IV SD itu tergeletak bersimbah darah.

Tanpa pikir panjang, HM melarikan buah hatinya ke Rumah Sakit Bethsaida. Namun, takdir berkata lain. Nyawa E tak tertolong. Ia tewas setelah tubuh mungilnya dihujami puluhan luka senjata tajam pada Selasa, 16 Desember 2025 itu.

Infografis tragedi pembunuhan bocah 9 tahun di rumah mewah Cilegon, Banten. [Suara.com/Rochmat]

Perburuan Polisi di Balik Tembok Kemewahan

Tragedi ini terasa kian memilukan karena terjadi di sebuah perumahan mewah yang seharusnya memberikan rasa aman. Begitu laporan diterima, pihak kepolisian langsung bergerak cepat.

“Hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka akibat tusukan senjata tajam,” kata Kapolsek Cilegon, Kompol Firman Hamid.

Aparat gabungan dari Polsek dan Satreskrim Polres Cilegon segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencari setiap petunjuk yang mungkin ditinggalkan pelaku. Hingga kini, motif di balik pembunuhan keji ini masih menjadi misteri besar.

Penyelidikan difokuskan pada orang-orang terdekat korban. Kasie Humas Polres Cilegon, AKP Sigit Dermawan, menyebut sudah ada tujuh orang saksi yang dimintai keterangan, mulai dari saudara, kerabat, hingga asisten rumah tangga yang bekerja di kediaman tersebut.

"Sementara saksi awal dalam peristiwa ini yakni saudara dari korban berinisial D,” jelas Firman.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut

Meski begitu, polisi belum bisa menyimpulkan apa pun.

“Motif masih didalami dan belum diketahui,” tegas Sigit.

Ilustrasi mayat anak. [Antara]

Brutalitas yang Meninggalkan 22 Luka

Brutalitas pelaku tergambar jelas dari hasil pemeriksaan jenazah. Total ada 22 luka ditemukan di sekujur tubuh mungil E. Sembilan belas di antaranya berasal dari senjata tajam, sementara tiga lainnya akibat hantaman benda tumpul.

“Ada 22 luka, 19 luka kekerasan benda tajam dan 3 kekerasan benda tumpul,” ucap Sigit. Luka-luka mengerikan itu tersebar di berbagai bagian tubuh, termasuk di leher.

Hingga saat ini, senjata yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa E belum ditemukan. Polisi juga masih menyelidiki apakah ada barang berharga yang hilang dari rumah tersebut, untuk mencari kemungkinan motif perampokan.

Load More