News / Nasional
Rabu, 24 Desember 2025 | 17:38 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya. (Suara.com/Bagaskara)
Baca 10 detik
  • Gus Yahya menyatakan perbedaan internal wajar dan isu tambang hanya pemicu, menegaskan PBNU tidak meminta konsesi.
  • Gus Yahya menekankan pengelolaan tambang harus terkoordinasi dengan pemerintah sebagai bagian agenda negara, bukan dikelola NU sendiri.
  • Rais Syuriyah PBNU menjelaskan pencopotan Gus Yahya bukan isu tambang, tetapi terkait prinsip ideologis dan kekhawatiran pengaruh asing.

Ia menekankan bahwa isu konsesi tambang yang ramai dibicarakan publik bukanlah penyebab utama keputusan tersebut diambil.

Menurut Cholil, isu tambang hanyalah persepsi yang berkembang di luar dan tidak masuk dalam poin pokok pembahasan internal Syuriyah.

"Yang lain berkenaan dengan tambang, nah itu adalah bunga-bunga di luar saja, persepsi di luar. Itu bukan menjadi persoalan pokok dalam pembahasan. Kalau itu umpamanya ada sinyalemen, mungkin ada sebagian orang, tapi tidak di dalam keputusan organisasi,” ujar Cholil Nafis di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Ia menjelaskan, bahwa alasan fundamental dari keputusan tersebut berkaitan dengan prinsip ideologis dan menjaga marwah organisasi.

Poin utama yang menjadi sorotan Syuriyah adalah kekhawatiran mengenai masuknya pengaruh asing yang bertentangan dengan prinsip NU.

Load More