News / Nasional
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:07 WIB
Foto Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Prabowo Subianto. [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • Presiden keenam RI, SBY, memberikan pandangan strategis mengenai manajemen krisis bencana Sumatera kepada pemerintahan Presiden Prabowo.
  • SBY menekankan empat pilar penting pemulihan pascabencana, termasuk pendanaan memadai dan rencana induk yang utuh.
  • Ia mengapresiasi respons cepat Presiden Prabowo, sekaligus mengingatkan pentingnya transparansi anggaran rekonstruksi.

Suara.com - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan perhatian mendalam terhadap bencana alam berskala besar yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera baru-baru ini. 

Melalui pernyataan resminya yang dilihat Suara.com di akun resmi twitternya, SBY membagikan pandangan strategis terkait manajemen krisis sekaligus memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya terus mengikuti perkembangan situasi di lapangan, mulai dari jatuhnya korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur publik. Ia mengakui bahwa penanganan bencana, terutama pada fase tanggap darurat, bukanlah perkara mudah.

"Penanganan bencana itu kompleks dan tidak segampang yang dibayangkan. Terutama pada fase tanggap darurat yang biasanya terjadi kelumpuhan di sana-sini," ujar SBY dikutip Rabu (24/12/2025).

Berkaca pada pengalamannya memimpin Indonesia saat menghadapi Tsunami Aceh-Nias (2004) serta gempa bumi di Yogyakarta dan Padang, SBY menekankan pentingnya empat pilar utama dalam pemulihan pascabencana: sumber daya finansial yang mencukupi, pelaksanaan yang efektif di lapangan, hingga kebijakan dan master plan yang utuh. 

"Juga diperlukan kebijakan dan master plan yang utuh," jelas dia.

Menurutnya, efektivitas komando dan pengendalian adalah kunci utama dalam manajemen krisis.

Kendati begitu, SBY memaklumi jika setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda dalam menghadapi situasi darurat.

"Cara dan gaya yang dipilih oleh kepala pemerintahan tidak selalu sama. Apa yang dilakukan oleh Presiden Prabowo saat ini bisa tidak sama dengan yang saya lakukan dulu. Ini disebabkan oleh perbedaan konteks bencana dan magnitude kerusakan," jelasnya.

Baca Juga: Sentuhan Solidaritas dalam Perayaan Natal, Diorama Bencana Hiasi Gereja di Jambi

Secara khusus, SBY menyampaikan apresiasinya terhadap respons cepat Presiden Prabowo Subianto. 

Petugas Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan Provinsi Aceh mengambil sampel kayu gelondongan yang terbawa arus luapan Sungai Tamiang, di area pasantren Islam Terpadu Darul Mukhlishin, Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (19/12/2025). [ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/nym]

Ia menilai Presiden kekinian telah menunjukkan komitmen yang serius dengan terjun langsung ke lapangan dan mengambil kebijakan strategis untuk membangun kembali provinsi-provinsi terdampak di Sumatera.

"Saya tahu, Presiden Prabowo dengan serius terjun ke lapangan dan memberikan atensi yang penuh. Beliau telah mengambil sejumlah kebijakan untuk membangun kembali provinsi-provinsi di Sumatera," tambah SBY.

Memasuki tahap pemulihan di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), SBY mengingatkan agar pemerintah fokus pada kualitas rehabilitasi dan rekonstruksi. 

Ia menekankan tiga faktor keberhasilan: konsep yang matang, kepemimpinan lapangan yang efektif, serta implementasi yang konsisten. Selain masalah teknis, SBY juga memberikan catatan khusus mengenai transparansi anggaran. 

"Jangan dilupakan, akuntabilitas penggunaan uang negara juga harus dijaga dengan baik," tegasnya.

Load More