- Tim Investigasi BGN di akhir 2025 menyoroti perlunya menjaga kualitas Program MBG di dapur SPPG.
- Inspeksi menemukan insiden keamanan pangan terkait kurangnya konsistensi prosedur dan pengawasan harian.
- Keberlanjutan kualitas MBG bergantung pada SDM terlatih, disiplin pencatatan, dan kolaborasi mitra pelaksana.
Melalui inspeksi, kami melihat masih ada ruang kolaborasi untuk memperkuat pembinaan, peningkatan kapasitas, dan pengawasan rutin agar standar yang telah ditetapkan dapat diterapkan secara berkelanjutan.
Inspeksi juga kami maknai sebagai proses pembelajaran bersama antara tim inspeksi, pengelola SPPG, yayasan, dan mitra pelaksana untuk terus menyempurnakan tata kelola dapur, pencatatan kegiatan, serta pengendalian mutu secara menyeluruh, tanpa mengganggu kesinambungan pelayanan kepada penerima manfaat.
Menatap tahun 2026, kami menegaskan bahwa perhatian dan komitmen pimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah, perlu diiringi dengan keterlibatan aktif yayasan dan mitra SPPG dalam menjaga kualitas dapur sebagai pusat layanan MBG.
Dukungan kebijakan, penguatan pengawasan, dan keberlanjutan inspeksi yang objektif dan independen akan menjadi penopang utama perbaikan berkelanjutan.
Dari inspeksi ke inspeksi, sinergi inilah yang kami yakini akan mengokohkan Program Makan Bergizi Gratis sebagai investasi jangka panjang bagi kesehatan dan masa depan generasi Indonesia.
Makan Bergizi Hak Anak Indonesia
Herman Susilo
Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional
Berita Terkait
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Badan Gizi Nasional Dorong UMKM dan Masyarakat Lokal Jadi Tulang Punggung Program MBG
-
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 50,3 Juta Penerima di Seluruh Indonesia
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
Terkini
-
Rantai Pasok Indonesia dalam Bayang Bencana Alam: Pelajaran dari Aceh dan Sumatera
-
Mengawal Tata Ruang Sumut demi Menjaga Keutuhan Ekosistem Batang Toru
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Menolak Pasien Adalah Pelanggaran Kemanusian dan Hak Asasi Pasien
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
Daya Beli Lesu Hantam Industri Elektronik, Jurus 'Inovasi Hemat Energi' Jadi Andalan
-
Soeharto: Pahlawan dari Luka yang Belum Pulih
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
-
Marsinah: Buruh, Perlawanan, dan Jejak Keadilan yang Tertunda