- Bencana di Aceh dan Sumatera mengganggu distribusi, produksi, dan daya beli, menjadikannya isu strategis manajemen bisnis.
- Ketergantungan pasokan antarwilayah dan 43% jalur logistik rawan bencana menunjukkan kerapuhan struktural rantai pasok nasional.
- Ketahanan rantai pasok harus beralih dari efisiensi biaya menuju resiliensi melalui strategi diversifikasi dan inventori cadangan.
Suara.com - Indonesia kembali diuji dengan rangkaian bencana alam yang terjadi di Aceh dan Sumatera.
Selain menimbulkan duka kemanusiaan, bencana tersebut turut menghambat aliran distribusi barang, mengganggu kegiatan produksi, meningkatkan biaya logistik, dan menekan daya beli masyarakat.
Situasi ini menunjukkan bahwa bencana alam bukan hanya urusan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lembaga kemanusiaan, tetapi juga isu strategis dalam manajemen bisnis—khususnya ketangguhan rantai pasok.
Selama ini, pembahasan tentang gangguan rantai pasok di tingkat global sering berpusat pada perang dagang, geopolitik, pandemi, dan fluktuasi ekonomi dunia.
Namun, bencana Aceh dan Sumatera memperlihatkan bahwa gangguan domestik pun memiliki dampak serupa atau bahkan lebih besar.
Ketergantungan pasokan bahan baku yang tinggi antarwilayah membuat perekonomian Indonesia sangat sensitif terhadap kerusakan infrastruktur, akses jalan, pelabuhan, listrik, dan jaringan komunikasi akibat bencana.
Laporan National Logistics System Review (Kemenko Perekonomian, 2024) menemukan bahwa 43% jalur logistik domestik berada pada wilayah rawan bencana.
Sementara itu, organisasi Asia Pacific Economic Cooperation (APEC, 2023) menyebut bahwa negara-negara kepulauan seperti Indonesia memiliki tingkat risiko supply chain disruption 2,6 kali lebih tinggi dibandingkan negara kontinental.
Ini berarti gangguan rantai pasok akibat bencana alam bukan kejadian kebetulan, tetapi ancaman berulang yang memerlukan kesiapan struktural.
Baca Juga: Bobby Nasution Jelaskan Tidak Ada Pemangkasan Anggaran Bencana Ratusan Miliar
Dampak Berantai: Dari Transportasi hingga Daya Beli
Ketika bencana melumpuhkan jalur transportasi utama di Aceh dan Sumatera, dunia usaha langsung merasakan efek domino.
Distribusi logistik terhambat, produk kebutuhan pokok tertahan, dan pelaku industri kesulitan mendapatkan bahan baku untuk melanjutkan proses produksi. Ketika rantai pasok terganggu, grafik ekonomi ikut turun.
Gangguan tidak terjadi secara tunggal, tetapi berlapis:
- Produsen tidak mendapat input produksi
- Distributor & retailer kekurangan stok
- Konsumen menghadapi kelangkaan dan kenaikan harga
- Pemerintah daerah sulit mengendalikan inflasi pangan dan obat-obatan
- UMKM yang modalnya terbatas paling cepat terpukul
Hal yang sering tidak disadari adalah bahwa rantai pasok bukan sekadar jalur distribusi barang; ia adalah penghubung kehidupan ekonomi masyarakat.
43% jalur logistik domestik berada pada wilayah rawan bencana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Mengawal Tata Ruang Sumut demi Menjaga Keutuhan Ekosistem Batang Toru
-
Menakar Masa Depan PPP Pasca Dualisme
-
Teori 'Menumpang Hidup' dan Alasan Mengapa Profesi Polisi Tetap 'Seksi'
-
Menolak Pasien Adalah Pelanggaran Kemanusian dan Hak Asasi Pasien
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
Daya Beli Lesu Hantam Industri Elektronik, Jurus 'Inovasi Hemat Energi' Jadi Andalan
-
Soeharto: Pahlawan dari Luka yang Belum Pulih
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
-
Marsinah: Buruh, Perlawanan, dan Jejak Keadilan yang Tertunda
-
Membangun Proyeksi Demokrasi Indonesia, Mungkinkah?