Suara.com - Jerman melarang Tesla memperlihatkan penggunaan fitur autokemudi di kendaraan-kendaraan mereka saat beriklan. Pemerintah 'Negeri Bavaria' khawatir, hal itu dapat membuat para konsumen menyangka mereka tidak perlu lagi memperhatikan lalu lintas saat fitur itu diaktifkan.
Kementerian Transportasi Jerman telah melayangkan surat permintaan resmi kepada Tesla menyangkut larangan tersebut. Selain mengharamkan Tesla mengiklankan fitur autokemudi, melalui surat tersebut, pemerintah Jerman juga melarang Tesla menggunakan kata 'autopilot' (autokemudi) bagi sistem bantuan pengemudian kendaraan yang mereka punya.
"Kami memang mengirimkan surat tersebut, yang salah satu isinya adalah meminta Tesla tidak menyalahartikan sistem bantuan pengemudian kendaraan mereka dengan istilah 'autopilot'," kata seorang juru bicara kementerian seperti ditulis Reuters, Selasa (18/10/2016).
Suratnya sendiri dikirimkan oleh otoritas transportasi Jerman, Kraftfahrt-Bundesamt (KBA).
"Demi menghindari kesalahpahaman dan ekspektasi konsumen yang keliru, kami memerintahkan bahwa istilah 'autopilot' tak lagi digunakan oleh sistem yang dipunyai Tesla," demikian tulisan di dalam dokumen tersebut.
Pada Jumat pekan lalu, KBA pun menyurati para konsumen Tesla di Jerman agar selalu berkendara dengan perhatian yang konstan terhadap situasi lalu lintas dan selalu waspada.
Menanggapi hal ini, Tesla, dalam pernyataan resminya, mengatakan bahwa pabrikan asak Amerika Serikat tersebut selalu mewanti-wanti para konsumen mereka agar selalu memperhatikan lalu lintas meski sedang menggunakan fitur pengemudian otonom.
Pabrikan yang dibangun oleh Elon Musk itu memang mendapat sorotan dari berbagai pihak setelah kamera di sistem otomatisasi pengemudian mereka tak berjalan dengan semestinya dan membuat seorang warga Amerika meninggal dalam kecelakaan tragis, Mei silam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah