Suara.com - Sebanyak lima dari enam pabrik Nissan di Jepang, yang menjadi tempat inspeksi mendadak (sidak) Kementerian Transportasi negara tersebut, terbukti melakukan kecurangan dalam proses pengecekan akhir kendaraan.
Sidak terhadap enam pabrik Nissan dilakukan terpisah sebanyak dua kali. Empat pabrik pertama disidak pada pekan lalu, dan menghasilkan temuan adanya kecurangan pada proses pengecekan final mobil-mobil yang diproduksi.
Temuan itu menyebabkan ada sidak lanjutan pada dua pabrik Nissan lainnya, Rabu (4/10/2017) kemarin.
Kementerian Transportasi Jepang, seperti diwartakan Reuters pada Jumat (6/10/2017) lalu, mengumumkan bahwa salah satu pabrik Nissan yang disidak pada Rabu pekan ini ternyata juga melakukan pelanggaran serupa dengan empat pabrik sebelumnya. Karena itu, jumlah pabrik Nissan yang ketahuan melakukan pelanggaran ada lima.
Sekadar menginformasikan, di Jepang, setiap kendaraan yang dijual mesti diregistrasikan kepada pemerintah Jepang. Dalam proses registrasi, setiap kendaraan yang telah selesai dirakit mesti dicek oleh teknisi bersertifikat.
Adapun lima pabrik Nissan terbukti menjalankan pengecekan akhir yang dilakukan oleh teknisi tanpa sertifikat, tapi dokumennya ditandatangani teknisi bersertifikat.
Hal ini membuat Nissan diwajibkan melakukan recall (penarikan dan perbaikan) pada semua mobil yang telah dijual dalam tiga tahun terakhir di Jepang. Jumlah mobil yang di-recall mencapai 1,2 juta unit.
"Ini sangatlah disayangkan, menimbulkan kecemasan pada konsumen dan menyebabkan pondasi sistem sertifikasi goyah," kata Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Turisme Jepang, Keiichi Ishii.
Kasus ini menjadi kasus otomotif terbesar kedua di Jepang dalam dua tahun ke belakang. Kasus pertama ialah skandal manipulasi pengetesan konsumsi bahan bakar minyak oleh Mitsubishi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Pajak Motor Listrik Bikin Kaget, Cuma Seupil Dibanding Honda BeAT! Yakin Nggak Tertarik?
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan Berisiko Tinggi
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Terungkap! Arti Sebenarnya di Balik Kode KLX Kawasaki yang Melegenda