Suara.com - Motor bermesin Double-Overhead Camshaft (DOHC) sering dianggap lebih bagus ketimbang yang bermesin Single-Overhead Camshaft (SOHC). Pendapat tersebut tidak mutlak benar, tidak juga mutlak salah karena semua tergantung pada jenis motor dan profil konsumen yang dituju.
Pasalnya, kedua jenis mesin tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Teknisi Bengkel Yamaha Jaya Sentosa Ciputat, Dede Saefullah, mengatakan bahwa secara teknis, perbedaan SOHC dan DOHC terletak terutama pada jumlah camshaft (noken as) dan klep.
Sebagai informasi, klep berfungsi sebagai tempat masuknya bensin dan udara ke ruang bakar (clap in), juga tempat keluarnya energi hasil pembakaran (clap out). Adapun Camshaft adalah komponen yang mengatur durasi buka-tutup klep.
"DOHC itu camshaft-nya ganda dan terdiri dari empat klep, dua in (masuk bensin dan udara), dua out (keluar hasil pembakaran). Kalau SOHC camshaft-nya satu dan terdiri dari dua klep saja. Satu in, satu out," paparnya ketika diwawancarai Suara.com pada Senin (29/1/2018).
Dengan jumlah klep yang lebih banyak, mesin DOHC, menurut Dede, sedikit lebih boros ketimbang SOHC. Karena itu, dari sisi efisiensi bahan bakar minyak (BBM), SOHC lebih unggul.
Soal perawatan, mesin SOHC juga memiliki biaya perawatan lebih murah. Sementara, di mesin DOHC, biayanya lebih mahal.
"Kalau salah satu komponen rusak, agak ekstra juga keluar uangnya," ujar Dede soal mesin DOHC.
Namun, jika bicara performa, Dede menerangkan bahwa mesin SOHC unggul di akselerasi awal saja. Mesin DOHC agak berat di tarikan awal, tapi lebih garang untuk urusan keluaran tenaga plus kecepatan puncak.
"Kalau tenaga, sih, mesin SOHC standar-standar saja," jelas dia.
Karena itulah, mesin-mesin DOHC dipakai di motor-motor di segmen sport atau yang berkapasitas 250 cc ke atas.
"Kalau SOHC, ya, di motor-motor masyarakat seperti skutik, bebek, moped," ucap dia.
Jadi, soal lebih bagus mana antara mesin SOHC dan DOHC kembali lagi ke segmen motor dan kebutuhan konsumen: mau beli motor yang irit, kalem, murah atau kuda besi yang lebih ganas tapi relatif boros dan mahal?
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
5 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta untuk Pensiunan PNS: Irit dan Anti Rewel
-
Suzuki Jepang Rilis Status "End of Production", Nasib GSX 150 di Indonesia Gimana?
-
Wuling Air ev: Sentuhan Modern dan Inovasi Mobilitas Perkotaan
-
5 Tipe Mobil Bekas Toyota Avanza yang Masih Jadi Incaran Karena Harga Stabil Dan Irit
-
Hino Serahkan Truk untuk SMKN 2 Tangerang, Sebagai Media Pembelajaran
-
5 Toyota Avanza Lama yang Tangguh, Paling Dicari Keluarga Muda karena Murah
-
3 Mobil Bekas dengan Desain Futuristik, Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian
-
Gubernur DKI Jakarta Beri Penjelasan Wacana Kenaikan Tarif Parkir Mobil dan Motor
-
Pejabat Aktif Kemenperin Ditunjuk Jadi Ketua Umum GAIKINDO Periode 2025 - 2028
-
Solusi Anti Bokek: 7 Hatchback Bekas Irit Bensin Cuma Rp50 Jutaan!