Suara.com - Fitur keyless ignition system atau yang sering dijuluki kunci cerdas merupakan teknologi populer yang kini banyak tersemat di kendaraan modern. Di Indonesia sendiri beberapa pabrikan roda dua maupun roda empat sudah banyak yang menggunakannya.
Namun sebagaimana dilansir dari New York Times akhir pekan lalu, fitur canggih ini dikabarkan justru memiliki potensi bahaya bahkan mematikan bagi manusia.
Salah satu kasus kematian terjadi di Florida, Amerika Serikat tahun lalu. Korbannya adalah mendiang Fred Schaub.
Pada satu hari di pertengahan 2017, Schaub memarkir Toyota RAV4 miliknya di dalam garasi yang terhubung dengan rumahnya. Ia lalu masuk ke dalam rumah sambil menenteng kunci mobil dan beristirahat. Yang tak disadarinya adalah mesin mobil itu rupanya masih hidup.
Sekitar 29 jam kemudian, Schaub ditemukan sudah tak bernyawa. Ia dipastikan meninggal karena menghirup terlalu banyak karbon monoksida yang dihasilkan Toyota RAV4 di garasinya.
Menurut penyelidikan polisi, level karbon monoksida di dalam rumah Schaub ketika ia ditemukan tewas, sekitar 30 kali lebih banyak dari yang bisa ditoleransi oleh tubuh.
Schaub adalah satu dari 28 orang yang tewas akibat karbon monoksida yang dihasilkan kendaraan dengan sistem keyless ignition. Sedangkan sebanyak 45 orang cedera dan beberapa di antaranya mengalami kerusakan otak akibat masalah yang sama.
Sistem keyless ignition memang beda dari kunci mobil biasa - yang harus diputar dan dicabut agar mobil mati. Pada sistem ini, pengemudi hanya perlu menekan tombol untuk menyalakan dan mematikan mesin mobil. Tetapi bagi mereka yang biasa menggunakan mobil-mobil lama, fitur ini berpotensi membuat mereka lupa mematikan mesin mobil.
Saat ini otoritas keselamatan berlalu-lintas Amerika Serikat (NHTSA), sudah mengajukan aturan baru, yang di dalamnya mewajibkan mobil-mobil dengan sistem keyless ignition memasang sistem peringatan, untuk memberitahu pengemudi bahwa mesin mereka sebenarnya masih menyala.
Namun sayangnya, rancangan itu banyak ditentang pabrikan kendaraan, karena sistem itu hanya akan menambah biaya produksi dan dinilai tak perlu.
Beberapa pabrikan sudah menyematkan fitur tambahan berupa sistem peringatan jika mesin mobil belum dimatikan pada kunci fob. Beberapa mobil Ford misalnya akan secara otomatis mematikan mesin jika tak bergerak dalam waktu tertentu.
Tetapi fitur-fitur ini belum banyak diterapkan pada mobil-mobil baru di dunia.
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
3 Warna Mobil yang Bikin Harga Jual Anjlok, Nomor 2 dan 3 Paling Banyak Dipilih
-
3 Motor Listrik Murah Mirip Yamaha NMAX: Pas Di Kantong Cocok Buat Touring
-
5 Motor Matic Paling Kuat di Tanjakan: Mesin Tak Manja, Anti-Rewel
-
5 Rekomendasi Merk Ban Mobil Terbaik untuk Musim Hujan, Anti Selip di Jalan Licin
-
5 Rekomendasi Motor Kopling Murah untuk Pelajar, Cocok Buat Pemula
-
2 Mobil Kecil Honda 100 Jutaan untuk Keluarga Banyak Anak, Kapasitas Lebih dari Brio
-
5 Motor Listrik Mirip Motor Cub yang Stylish untuk Aktivitas Sehari-hari
-
Mending BYD atau Wuling? Ini 2 Rekomendasi Mobil Listrik Terbaik Paling Cocok Buat Keluarga
-
4 Mobil Bekas SUV Premium Rp100 Jutaan, Padahal Dulu Miliaran Kental Aura Old Money
-
Chery T1TP Gabungkan SUV dan Pikap Dalam Sebuah Mobil Konsep