Suara.com - Di Indonesia, kalau berbicara mengenai macet, hal yang terlintas pertama di pikiran mungkin adalah macetnya jalanan di Ibu Kota. Punya reputasi sebagai wilayah yang amat sangat padat, tak heran jika kemacetan Jakarta terjadi setiap hari.
Namun, nyatanya tak selalu demikian. Terkadang macet juga terjadi di daerah sepi. Salah satunya adalah diungkapkan warganet Twitter dengan akun @yosetiyanto, belum lama ini.
Postingannya menjadi viral di media sosial. Dia mengunggah beberapa potret jalanan yang terendam lumpur di wilayah Papua.
Sang warganet pun curhat mengenai suramnya jalanan di lokasi tersebut.
"Jalan sepanjang 4 kilometer ini harus kami tempuh dengan waktu empat hari empat malam," cuit @yosetiyanto.
Bukan karena padat pengguna, jalan ini menjadi macet lantaran kondisi medan yang mengerikan. Kabarnya, untuk menempuh empat kilometer di jalan ini harus memakan waktu empat hari.
Berdasarkan cuitan @yosetoyanto, lokasinya adalah di kawasan Jalan Manokwari-Bintuni, Distrik Tahota, Mamey, Manokwari Selatan.
Sang pemilik akun Twitter tersebut mengatakan bahwa dirinya telah mencoba menyampaikan hal ini kepada pemerintah. Namun hingga saat ini, dia menyebutkan pemerintah belum memberikan tanggapan.
"Mohon kiranya bantuan Anda untuk membagikan Informasi ini agar sampai ke meja Presiden. Terima Kasih," ujar warganet tersebut, Selasa (28/5/2019) lalu.
Baca Juga: Keberadaan Tol Trans Jawa Bakal Sumbang Kemacetan di Kota Solo
Kerusakan jalan ini bukan hanya menimbulkan kemacetan seperti di Ibu Kota, tapi juga telah memakan kerugian material yang besar. Misal, rusaknya logistik serta kendaraan yang melintas di area tersebut.
Dalam foto-foto yang ia unggah, terlihat banyak mobil dan truk yang nekat menerjang jalan terendam lumpur tersebut.
"Faktor yg membuat jalan ini ditempuh berhari-hari adalah panjang jalan yang rusak mencapai kurang lebih 4 kilometer. Ada mobil yang melintang di tengah jalan, ada mobil yang mogok, ada yang patah AS roda, ada yang radiator pecah."
"Bisa dibayangkan betapa beratnya medan di sini. Kendaraan 4WD pun keok," ungkap @yosetiyanto.
Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya informasi 'kemacetan' ala jalanan berlumput tersebut mendapat respons dari pihak pemerintah bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Baik, Mas. Terima kasih masukannya. Sebagai informasi, secara bertahap kondisi ruas jalan tersebut sudah kami tangani," balas akun Twitter @Info_BinaMarga, Rabu (29/5/2019) lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal