Suara.com - Seorang pengemudi taksi online Grab mendapat orderan yang membuatnya bingung. Ia mendapat orderan dengan titik penjemputan di sebuah pabrik yang ternyata disuruh untuk mengantarkan jenazah ke rumah sakit.
Pengemudi taksol tersebut membagikan kisahnya di grup Sahabat Grab Jakarta, di jejaring Facebook "Taukah paman, hari ini saya bawa mayat ke RS Sentra Medika, Cibinong. Demi grab, uang dan pahala,"
"Ceritanya ada order masuk dari PT Prista Sentul, mobil disuruh mundur, saya pikir ini bawa bos pabrik yang takut panas atau bawa barang, saya tanya ke satpam, bawa barang apa orang, dijawablah bawa orang," katanya.
Ia melanjutkan "Dan nggak mungkin dong saya tanya orang sakit atau orang mati, karena posisi jemput di pabrik dan siang hari. Begitu keluar ternyata digotong sudah ditutupi kain,"
Awalnya, si pengemudi taksi online mengira orang yang digotong itu sakit, sehingga ia mau membantunya.
"Sempat bingung masukinnya, dalam benak saya, yang utama membantu, semoga bisa tertolong. Tapi saat kain tersingkap, wajah orangnya sudah pucat, mulut rapat, wah mayat ini dalam hati,"
Sebelumnya, si pengemudi taksol juga pernah mengantarkan penumpang yang kondisinya sudah kritis.
"Boleh tidak seandainya minta harga sewa seperti ambulans? Tapi tadi saya menerima sesua tarif Rp 40 ribu," kata pengemudi taksol yang bingung.
Unggahan pengemdui taksol bernama Paichan ini pun banyak ditanggapi oleh warganet. Tak hanya memuji si pengemudi taksol yang masih mau mengantarkan, tapi warganet juga heran kenapa perusahaan tidak memanggilkan ambulans.
Baca Juga: Dinar Candy Kesal Diboikot di Jombang
Cukup banyak warganet yang menganggap kalau cara yang dilakukan oleh perusahaan tidaklah manusiawi.
"Itu meninggal karena sakit atau kecelakaan kerja? Masa iya perusahaan main titip aja sama taksol," kata Putry.
"Serem, takutnya korban perkelahian atau dendam, bahkan korban kecelakaan kerja yang seolah-olah PT tidak mau bertanggung jawab, mungkin ada klarifikasinya," tulis Juan Isma.
"Banyak yang kayak gitu, biasanya pabrik. Jika pabrik tidak memiliki jaminan keselamatan kerja (semacam BPJS) dan terjadi kecelakaan kerja sampai ada yang mati kayak gitu, pihak perusahaan tidak mau tanggung jawab..." Ujar Erik Fahmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Hyundai Pastikan Bawa Mobil Listrik Baru ke Indonesia di Sisa 2025
-
Busi Radioaktif Pernah Bikin Geger, Sejarah Gila Produk Otomotif Bikin Keder
-
Daihatsu Terios Bekas: Harga Jatuh Banget per Oktober 2025, SUV Impianmu Mulai Segini
-
Mau Beli Motor Honda? Ini Daftar Harga Terbaru Oktober 2025
-
Y-Connect Serasa Kuno, Pesaing Yamaha NMAX Ini Punya Fitur Lebih Canggih
-
7 Rekomendasi Motor 2 Tak Cocok untuk Bahan Gorengan: Harga Melambung Tembus 100 Persen
-
Pemerintah China Perketat Ekspor Mobil Listrik Setelah Banyak Keluhan Soal Kualitas
-
Pembalap MotoGP Sebut Sirkuit Mandalika Miliki Daya Magis, Seperti Berada di Tempat Liburan...
-
Update Harga Honda Scoopy Oktober 2025: Kantong Gak Perlu Teriak Pening, Cocok untuk Pekerja Stylish
-
Penjualan Motor Listrik Melejit di 2025, Angkanya Bikin Kaget