Perasaan seru tentang wisata bermobil di Bhutan ini sudah saya rasakan sejak tiba di Bangkok, Thailand. Salah satu negara di mana pesawat milik Bhutan beroperasi. Di ibu kota Negara Siam (sebutan bagi Thailand) itu saya mesti menginap satu malam, mengingat penerbangan mestinya dilakukan pagi hari namun mengalami cancellation. Sehingga diberikan jadwal hari berikutnya.
Terbang mendekati Paro, suasana terasa makin keren. Apalagi, Paro Airport adalah salah satu bandara paling berbahaya di dunia. Dalam artian merujuk pada kondisi geografisnya. Berlokasi di pegunungan dengan kondisi runway dan jarak pendaratan yang pendek. Dan hal ini masih ditambah pula dengan faktor cuaca.
Sementara berbicara tentang pemandangan dari atas pesawat sendiri, tampak begitu indah. Dari kaca jendela, saya bisa melihat rumah-rumah penduduk di dataran tinggi rangkaian Pegunungan Himalaya. Lantas sebelum landing, pesawat berputar dan berada dalam posisi miring, sampai mendekati lintasan pendaratan baru kembali lurus.
Dan akhirnya mendarat dengan mulus. Ketika para penumpang turun pesawat, pilot membuka jendela dan tersenyum kepada kami semua. Welcome to Bhutan!
Sampai saat ini, menilik kondisi geografis serta runway di bandara Paro, jumlah pilot yang bertugas menerbangkan penumpang ke Bhutan bisa dihitung dengan jari. Mereka memiliki lisensi khusus boleh mendarat di sini.
Yang membuat para wisatawan bisa salfok alias salah fokus soal kabin crew pesawat milik Bhutan adalah ... mereka sangatlah keren lagi tampan. Berkulit bersih mirip Indo China, namun bila tengah berbicara baru ketahuan mereka asal Bhutan, negara tetangga India, dengan gaya menggerak-gerakkan kepala.
Hal ini juga tampak pada sosok kedua penjemput saya di bandara, Rinchen dan Kindey Duba. Mereka berkulit bersih dan baru terasa asli Bhutan ketika mulai bercakap-cakap.
Untuk kami bertiga, kendaraan sewaan adalah sedan lansiran Hyundai. Selain itu, di berbagai tempat di Bhutan, mayoritas produk kendaraan roda empat atau mobil yang tersedia adalah buatan Toyota, Maruti Suzuki, serta Hyundai.
Setelah dikalungi semacam syal tanda selamat datang, saya pun mendapatkan keterangan detail dari Kindey Duba tentang rencana perjalanan kami. Dan sekali lagi perlu digarisbawahi oleh calon wisatawan, bahwa Bhutan adalah negara bebas rokok dan bebas plastik.
Baca Juga: Sidang MPR, Presiden Joko Widodo Sebut Bahan Baterai dan Mobil Listrik
Sebelum meninggalkan bandara Paro itulah, mobil sewa saya yang disopiri Rinchen berhenti beberapa saat lamanya di atas sebuah bukit untuk menonton aktivitas take off dan landing dari pesawat-pesawat milik Bhutan. Seru sekaligus mendebarkan. Sebuah tontonan yang sangat menarik.
Laman berikut adalah tentang filosofi GNH. Apakah itu?
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
5 City Car Bekas Seharga Xmax: Bodi Slim, Jago Manuver di Perkotaan
-
Modal Setara Motor, Ini Alasan Avanza 'Kapsul' Jadi Solusi Liburan Akhir Tahun
-
Daihatsu Rocky Hybrid Sampai Tangan Konsumen di GJAW 2025
-
Apakah Perpanjang STNK Butuh KTP Asli? Ini Jawabannya
-
Resmi Meluncur Harga Veloz Hybrid Tak Sampai Rp 300 Juta
-
6 Mobil CVT Paling Bandel untuk Hindari Boncos bagi Pemburu Mobil Bekas, Lengkap dengan Harga
-
5 Mobil dengan Fitur Kamera 360 Bawaan, Anti Panik Parkir dan Manuver di Jalan Sempit
-
5 GPS Tracker Mobil Paling Murah dan Akurat, Berkendara Jadi Lebih Aman
-
Terpopuler: Kelebihan Bobibos Lawan BBM Mahal hingga 3 Mobil Kijang Rp20 Jutaan
-
Aletra Resmikan Jaringan Dealer Baru Pertegas Komitmen di Indonesia