Suara.com - SLB B Sana Dharma adalah satu dari tiga SLB B (sekolah yang diperuntukkan bagi anak dengan gangguan indera pendengaran)di Jakarta. Berlokasi di ujung gang sempit kawasan Cilandak Barat, berdiri sekolah yang fokus mendidik anak-anak tuli dari tingkat TK hingga SMA, sejak 1979 dikenal sebagai SLB B Sana Dharma.
Masa pandemi menjadi tantangan tersendiri baik bagi murid maupun guru SLB B Sana Dharma. Bernaung di bawah Yayasan Sana Dharma dan murid berasal dari Jakarta Selatan, sampai Bekasi dan Tangerang, sekolah ini sangat mengandalkan donasi dari pihak luar agar mampu memenuhi kebutuhan operasional setiap bulannya.
Apalagi, tak sedikit orang tua murid yang mayoritas bekerja sebagai buruh atau pedagang mengalami kesulitan ekonomi selama masa pandemi COVID-19.
Tak sampai hati, segenap pengurus dan guru SLB B Sana Dharma lebih memilih untuk menahan diri, ikhlas menerima gaji di bawah nominal seharusnya daripada harus merelakan anak didiknya putus sekolah karena terkendala biaya.
Sementara proses belajar mengajar yang harus dilakukan secara daring pun menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya sarana yang ada membuat guru harus secara bergantian menggunakan laptop milik sekolah agar dapat menyampaikan materi ajar.
Saat Asuransi Astra sedang berkoordinasi tentang produksi masker ramah tuli--yaitu dilengkapi bahan tembus pandang di area mulut untuk memudahkan penyandang tuli membaca gerak bibir--dalam kampanye sosial #MaskerTemanTuli dengan rekan-rekan DPC Gerkatin Jakarta Selatan, tergeraklah untuk sebuah aksi sosial.
Asuransi Astra yang bergerak dalam produk jasa asuransi termasuk bidang otomotif mendonasikan beasiswa pendidikan senilai Rp300 juta kepada SLB B Sana Dharma. Jumlah ini cukup untuk mendanai pendidikan seluruh anak didik di SLB B Sana Dharma selama setahun penuh.
"Masing-masing dari kita memiliki perjuangan dengan versi yang berbeda dalam masa pandemi ini. Gotong royong merupakan kunci agar semua dapat selamat melewati kondisi ini. Hati kami ikut sedih saat mendengar beberapa anak di SLB B Sana Dharma terancam putus sekolah karena ketidakmampuan untuk membayar biaya pendidikan," jelas Rudy Chen, CEO Asuransi Astra, dalam keterangan tertulis seperti diterima Suara.com.
"Kami harap melalui beasiswa ini, sekolah bukan lagi menjadi suatu pilihan bagi setiap orang tua murid di SLB B Sana Dharma dan selama setahun ke depan, seluruh orang tua bisa fokus menata kondisi ekonomi keluarga tanpa perlu khawatir akan keberlanjutan sekolah anaknya," lanjutnya.
Selain beasiswa pendidikan senilai Rp300 juta, Asuransi Astra mendonasikan sembilan unit laptop untuk mendukung proses belajar mengajar di SLB B Sana Dharma. Seluruh bantuan ini diserahkan langsung oleh Rudy Chen kepada Ketua Yayasan Sana Dharma, Drs. Anang Suparman di kantor pusat Asuransi Astra, pada peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional, awal pekan ini (23/9/2020).
"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian yang diberikan oleh Asuransi Astra. Saat kami mulai putus asa dan nyaris menyerah, bantuan ini hadir membangkitkan semangat kami lagi," tukas Anang Suparman.
Sementara untuk lingkungan fisik sekolah, Asuransi Astra membuatkan lukisan mural di dindingnya.
"Tak sedikit murid kami yang merengek ingin cepat kembali masuk sekolah saat kami perlihatkan gambar-gambar ini," lanjut Anang Suparman diliputi haru.
"Dan kami juga siap mengumumkan kabar bahagia atas beasiswa ini kepada para orang tua murid," ungkapnya saat penyerahan donasi.
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119
Tag
Berita Terkait
-
TOK! Hakim Djuyamto Cs Dibui 11 Tahun Gegara Jual Vonis Kasus CPO
-
Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
-
Polisi Periksa Kerangka Diduga Alvaro, Ayah Tiri Ditangkap sebagai Terduga Pelaku!
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Diguyur Hujan Deras, Wilayah Jaksel Dikepung Banjir
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mobil Ajak Komunitas dan Fans F1 Nobar GP Abu Dhabi 2025 Bersama Lumcor Experience
-
Terendam Banjir Sumatera, Tagihan Innova Zenix Hybrid Tembus Rp305 Juta! Kok Bisa Semahal Itu?
-
Alternatif Alphard Tua, Intip Pesona Toyota NAV1 Bekas: Harga Mirip Calya, Segini Konsumsi BBM-nya!
-
Intip Harga Mobil Bekas VinFast, Masih Layak Dibeli 2025? Ini Spesifikasinya
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kecil untuk Pemula: Irit, Praktis, dan Mudah Dikendarai
-
7 Mobil Bekas RWD Murah untuk Keluarga: Tangguh, Irit, Mulai Rp 40 Jutaan!
-
Beda Tipis tapi Bikin Hype, Ini Perbandingan Detail Vario 125 2024 vs Versi Terbaru
-
Mobil Bekas Grand Max Minibus Harganya Berapa? Ini Spesifikasi dan Pajak yang Perlu Diketahui
-
Alphard Kemahalan? Intip Dulu 4 Fakta Mobil Bekas Freed: Nyaman, Pajaknya Mendingan!
-
9 Mobil Bekas Rp50 Jutaan untuk Keluarga Muda: Anti Kehujanan, Iritnya Kebangetan