Suara.com - Hanya satu kesalahan kecil dalam kesiapan mengemudi saat hujan maka ending atau hasilnya bisa berujung kecelakaan. Mengapa begitu? Well, saat kondisi jalan tertutup air atau basah, tentu berbeda dari situasi normal.
Kondisi jalan yang licin bahkan memiliki potensi terbentuknya genangan air sehingga dapat mengakibatkan gejala hydroplaning atau aquaplaning. Yaitu situasi ban tidak mampu "menggigit" atau memiliki traksi pada permukaan jalan akibat terhalng lapisan air.
Hal lain adalah jarak pandang pengemudi yang tidak sebaik saat cuaca terang benderang, seiring kian derasnya hujan turun.
Oleh karena itu, pengemudi perlu menjaga kewaspadaan saat mengemudi di musim hujan.
Disampaikan Auto2000, setidaknya ada beberapa kesalahan kecil yang dilakukan pengemudi dan berujung fatal.
Berikut daftar kesalahan kecil yang bisa mengakibatkan kondisi fatal saat hujan:
1. Tidak menjaga kondisi ban
- Ban merupakan komponen mobil yang sangat penting karena hanya ban yang melakukan kontak langsung dengan jalan. Oleh karenanya, pastikan kondisi ban dengan memeriksa tekanan angin, telapak, alur, dan dinding ban dari potensi aus dan rusak.
- Segera ganti di bengkel bila ditemukan masalah pada ban mobil.
2. Tidak memeriksa komponen mobil
- Selain ban, masih ada komponen mobil lain yang wajib diperiksa seperti lampu dan wiper, termasuk cairan pembersih kaca.
- Lampu depan yang tidak berfungsi dengan baik justru mengganggu pandangan. Lampu senja, sein, dan rem yang mati membuat pengguna jalan lain tidak bisa memantau manuver mobil di depannya.
3. Tidak mengukur kemampuan mobil
Baca Juga: Luncheon Virtual, Carsome Paparkan Dinamika Pasar Mobil Bekas Masa Pandemi
- Mengemudi mobil di jalan basah akibat hujan tidak bisa disamakan dengan mengemudi di jalan kering. Sangat dianjurkan untuk mengurangi kecepatan mobil agar lebih mudah memantau kondisi sekitar dan mengendalikan mobil kala melewati genangan air.
4. Tidak menjaga perilaku berkendara
- Saat hujan turun, kinerja komponen penting seperti rem dan ban akan menurun drastis.
- Jangan terpancing emosi dengan melakukan manuver berbahaya seperti memacu mobil atau pindah jalur tiba-tiba.
5. Tidak waspada melewati genangan air
- Jaga kewaspadaan dan kurangi kecepatan ketika melalui genangan air. Perhatikan baik-baik dengan mengamati mobil yang ada di depan dan tidak melakukan pengereman mendadak yang bisa membuat mobil hilang kendali.
- Cukup angkat kaki dari pedal gas dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain di depan.
- Tidak bermain ponsel atau kegiatan yang mendistraksi fokus juga dapat menjaga kewaspadaan.
6. Menyalakan lampu hazard
- Lampu hazard hanya dipakai saat berhenti di kondisi darurat. Misal saat berhenti di bahu jalan tol untuk mengganti ban yang bocor. Cukup nyalakan lampu senja atau fog lamp waktu hujan.
- Jika pandangan terbatas bisa dibantu lampu utama. Lampu hazard justru mengganggu pandangan dan membuat bingung pengguna jalan lain jika digunakan tidak semestinya.
7. Tidak rutin servis berkala
- Sederhana saja, servis berkala memastikan seluruh komponen mobil dapat berfungsi optimal, temasuk saat hujan turun.
- Spare parts yang sudah waktunya diganti karena usia pakai, aus atau rusak akan diganti dengan yang baru untuk menjaga kinerja mobil.
Berita Terkait
-
Dari Flu hingga Leptospirosis: 8 Penyakit Musim Hujan yang Harus Diwaspadai
-
6 Rekomendasi Cushion Waterproof Terbaik: Antisipasi Musim Hujan, Harga Rp100 Ribuan
-
Sunscreen Apa yang Cocok untuk Musim Hujan? Ini 5 Rekomendasi Terbaik yang Anti Air
-
8 Lipstik yang Cocok Dipakai saat Musim Hujan: Coverage Penuh, Pigmented Tahan lama
-
Waspada Risiko Kanker di Musim Hujan, Dokter Ingatkan Bahaya Tersembunyi dalam Makanan dan Air
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Insentif Mobil Listrik Impor Distop, Pemerintah Diharapkan Punya Strategi Lanjutan
-
Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!
-
Pemilik Chery Tiggo 8 CSH Keluhkan Mobil Baru Mogok hingga AC Mati
-
Sirkuit Mijen Membara, Crosser 19 Tahun Ini Ancam Dominasi di Kejurnas Motocross 2025
-
Di Indonesia Mahal, Berapa Harga Mobil VW di Negara Asalnya?
-
Begini Jadinya Ofero Stareer 3 Lit Terima Sentuhan Modifikasi dari Katros Garage
-
Terpopuler Hari Ini: Mobil Bekas untuk Pensiunan PNS, Toyota Avanza Masih Jadi Incaran
-
Budget Mahasiswa: Pilih Yamaha NMAX Bekas Gagah atau Fazzio Baru Bergaya?
-
Adu Skutik Premium ADV160 RoadSync Lawan Aerox Alpha Turbo: Gengsi Skutik Terkoneksi, Pilih Mana?
-
Potret Kawasaki J300: Ninja Versi Matik Siap Guncang Pasar, Harganya Bikin Dompet Bergetar