Suara.com - Pelaku industri otomotif disebut akan menghadapi permasalahan baru. Dengan situasi masih terhambatnya pasokan chip semikonduktor, pembuat mobil dinilai akan kesulitan menghadapi permintaan konsumen fleet atau armada perusahaan.
"Konsumen yang membeli mobil armada ingin mendatangkan model baru sebelum unit mereka masuk kategori tahun lama. Tujuannya demi menghindari depresiasi," jelas Charlie Chesbrough, ekonom senior di Cox Automotive, dikutip dari Automotive News.
Ia menambahkan, periode Januari dan Februari biasanya bukan bulan penjualan konsumen dalam jumlah besar. Tapi pengaturan waktu yang tepat sangat dibutuhkan oleh pabrikan
"Jadi Anda tahu kapan dapat memenuhi persyaratan pembelian fleet dalam jangka waktu tertentu, serta menjaga pabrik tetap beroperasi secara efisien," ungkapnya.
Sebelumnya, Carter Toyota, salah satu diler Toyota di Amerika Serikat mengatakan pada tahun lalu bila pihaknya perlu memenuhi kewajiban kontrak kepada pelanggan armada yang dibuat pada kuartal ketiga 2020.
Namun untuk tahun ini, Carter Toyota mengatakan sebesar 8 hingga 10 persen dari volume produksi yang biasanya disiapkan untuk armada perusahaan kemungkinan akan mendapat tekanan.
Total volume armada Toyota hingga Juli hanya lebih dari 175.000 mobil, namun naik sekitar 71 persen dari 2020. Jumlah ini termasuk sekitar penjualan 28.000 unit ke armada komersial.
Sementara bisnis armada Nissan tumbuh sekitar 48 persen tahun ini, penjualan armada untuk General Motors turun 6,9 persen, Ford Motor Company turun 10 persen, dan Stellantis 18 persen lebih rendah.
"Ini adalah situasi menarik yang menjadi nilai tambah bagi pabrikan," tutup Charlie Chesbrough.
Baca Juga: Dari Agya Sampai Fortuner Disentuh Modifikasi GR Sport, Ini Daftar Harganya
Berita Terkait
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
Modal Setara Motor, Ini Alasan Avanza 'Kapsul' Jadi Solusi Liburan Akhir Tahun
-
Resmi Meluncur Harga Veloz Hybrid Tak Sampai Rp 300 Juta
-
Pajak Mobil Avanza Berapa? Intip Estimasi di November 2025
-
Pemerintah: BBM Campur Etanol Sasar Kendaraan Buatan Jepang
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DFSK Gelora E Ditawarkan dengan Harga Lebih Terjangkau di GJAW 2025
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Veloz? Versi Hybrid Resmi Diluncurkan di Indonesia
-
5 Motor Matic Bekas Alternatif Nmax yang Tahan Banting untuk Jalanan Pegunungan
-
5 Rekomendasi Parfum Mobil yang Aman Buat AC dan Aromanya Enak Buat Hidung
-
Wuling New Alvez Tampil Lebih Stylish Berkat Sejumlah Penyegaran
-
5 Rekomendasi Mobil Matic Rp50 Jutaan buat Ibu-Ibu Antar Jemput Anak Sekolah
-
Tampil di GJAW 2025, Harga Jaecoo J5 EV Masih di bawah Rp 250 Juta
-
7 Pilihan Motor Matic Irit dengan Pajak Murah Sesuai Gaji Guru
-
Bukan Cuma Motornya, 4 'Seragam' Resmi ADV160 Ini Bikin Ganteng di Jalan
-
CSI Ungkap Harga Chery J6T di GJAW 2025, Termurah Rp 525 Juta