Suara.com - Pengamat otomotif nasional, Yannes Martinus Pasaribu menilai, meningkatnya penggunaan pelat nomor khusus di masyarakat umum karna sudah menjadi bisnis.
Menurutnya, saat ini semua citra eksklusif sudah tumbuh menjadi bisnis baru yang cukup besar permintaannya. Hal ini sudah jelas melanggar peraturan.
Hukum ekonomi berlaku. Demand meningkat, maka supplier tumbuh berkembang untuk mendapatkan keuntungan uang.
"Kini kuncinya tentu ada pada penegakan hukum oleh para pihak terkait," ujar Yannes kepada Suara.com
Lebih lanjut, Yannes mengatakan, dengan menggunakan pelat nomor khusus, masyarakat umum ingin mendapatkan hak istimewa dan hak prioritas yang tidak bisa didapatkan oleh pengguna kendaraan pribadi dengan kode pelat nomor biasa.
Sebagian kecil dari mereka tampaknya ingin terlihat beda, eksklusif dan memiliki kontrol lebih terhadap jalan umum melampaui pengguna jalan lainnya.
"Ini adalah masalah dengan sense of power," tegasnya.
Terakhir dikatakan Yannes, besarnya pelanggaran terhadap berbagai peraturan yang sudah ada lebih merupakan akibat rendahnya kematangan sosial masyarakat yang didukung oleh lemahnya kontrol dari pihak berwenang terhadap berbagai regulasi yang dibuat serta tidak adanya penindakan yang dilakukan secara konsisten dan tegas.
Sebagai informasi, pelat kendaraan khusus atau rahasia tertuang dalam Perkap (Peraturan Kapolri) No 3 Tahun 2012 tentang Penerbitan Rekomendasi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) Bermotor dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) Khusus dan Rahasia bagi Kendaraan Bermotor Dinas.
Baca Juga: Pelat Mobil Berbuntut RFS cs Kini Bukan Rahasia Lagi
Berita Terkait
-
Vingroup dan VinFast Bisa Jadi Inspirasi Asia Tenggara
-
Agar Tak Senasib Timor-Esemka: Mobil Nasional Ala Prabowo Harus Bebas Politik, Kualitas Nomor Wahid
-
Insentif Mobil Listrik Impor Distop, Pemerintah Diharapkan Punya Strategi Lanjutan
-
Motor Diisi Solar Seperti di SPBU Pertamina Kembangan, Ini Komponen yang Bisa Rusak
-
Keunggulan Riset Akan Bawa Merek Mobil China Saingi Jepang di Indonesia
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
5 Motor Listrik dengan Fitur Reverse Gear di Indonesia: Bisa Mundur Otomatis, Parkir Makin Gampang
-
5 Motor Paling Irit untuk Lawan Harga BBM Gila bagi Anak Muda dan Pekerja Cerdas
-
5 Rekomendasi Mobil Hatchback Bekas untuk Perjalanan Jauh, Harga Under Rp80 Juta
-
Total Harta Rp31 Miliar, Selera Otomotif Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Bukan Main
-
5 Pilihan Mobil Murah untuk Atasi Masalah Garasi Sempit 3x4m, Solusi Cerdas untuk Keluarga
-
SIM Lepas Ekspor Suzuki Fronx dan Suzuki Satria ke Kawasan Asia Tenggara
-
Tengok Pajak Tahunan Innova Terbaru November 2025, Setara Harga Motor Matic?
-
7 Mobil MPV Bekas Paling Irit, Nyaman untuk Long Trip Antarkota
-
Cocok untuk Libur Nataru, Ini 5 Destinasi Wisata Ramah Mobil Bandung Lengkap dengan Link Google Maps
-
Investigasi Federal Oil Kembali Temukan Peredaran Oli Palsu Jenis Federal Matic