- Menurutnya, Prabowo tidak akan membangun mobil nasional ke depan seperti halnya Esemka.
- Menteri Agus mengaku sudah mengusulkan agar program mobil nasional masuk dalam daftar PSN, namun hal itu tidak cukup.
- Yannes berkeyakinan Prabowo akan lebih hati-hari dalam memulai langkah awal membangun mobil buatan dalam negeri.
Suara.com - Pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, mengingatkan pemerintah untuk segera membuat peta jalan dan meninggalkan keterkaitan dengan politik dalam mewujudkan impian Indonesia memiliki mobil nasional.
Menurutnya, hal itu penting menjadi landasan sebelum Indonesia memulai produksi mobil buatan dalam negeri.
Ia mengingatkan agar mobil nasional ke depan tidak mengulangi nasib pendahulunya, semisal Timor dan Esemka.
"Akibat proteksionisme eksklusif untuk Timor yang berujung kita disidang di abiterase WTO, lalu untuk Esemka minim alih teknologi, dan keterkaitan politik Esemka yang mengubur proyek ini saat rezim berubah," kata Yannes kepada Suara.com, Rabu (22/10/2025).
Kekinian, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengaku sudah mengusulkan agar program mobil nasional masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), namun hal itu tidak cukup.
Yannes mengatakan perlu dilakukan koordinasi lintas kementerian terkait kesiapan Indonesia dari sisi kapasitas teknis rekayasa kendaraan sebelum mulai produksi mobil nasional.
"Semua ini haruslah segera dipetakan ulang seluruhnya demi memastikan tingkat kematangannya dan seperti apa mitigasinya," kata Yannes.
Yannes berkeyakinan Prabowo akan lebih hati-hari dalam memulai langkah awal membangun mobil buatan dalam negeri.
Menurutnya, Prabowo tidak akan membangun mobil nasional ke depan seperti halnya Esemka.
Baca Juga: Siang Ini Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, Malam Hari Gelar Jamuan Makan
"Presiden Prabowo tentunya akan menghindari ide mobil nasional yang identik dengan Esemka, produk rebadging tanpa uji ketat dan terkesan sebagai proyek pencitraan ya," kata Yannes.
Kunci Keberhasilan
Yannes mengatakan ada dua kunci keberhasilan untuk membangkitkan mobil nasional dalam tiga tahun. Pertama, ide membangun mobil nasional harus dilepaskan dari narasi sebagai proyek presiden dan netral dari urusan politik.
"Ide besar ini harus melepaskan narasi proyek presiden dan segera transformasikan idea mobil nasional menjadi roadmap kebijakan industri jangka panjang yang netral secara politik," kata Yannes.
"Seperti Roadmap EV Nasional 2025-2045, dengan keterlibatan konsorsium transparan (BUMN dengan kualifikasi SDM-nya yang kompeten, startup lokal untuk industri parts tier 3 dan 2 yang berkualitas, mitra global yang siap tidak terikat kaku dengan prinsipal brand luar negeri)," sambungnya.
Hal kedua yang menjadi kunci penting ialah utamakan kualitas mobil dinas. Yannes mengatakan kualitas harus di atas nasionalisme
Berita Terkait
-
Prabowo Sentil Kesejahteraan Ojol, Bos GoTo Bilang Begini
-
Kasus CPO, Jaksa Agung: Kalau Semua Uang Dihadirkan, Ruangan Takkan Cukup!
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Siang Ini Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Ramaphosa, Malam Hari Gelar Jamuan Makan
-
Sebut Program MBG Terlalu Dipaksakan, Ray Rangkuti Kuliti Setahun Kinerja Prabowo-Gibran
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi