Suara.com - Iran Khodro Company (IKCO), SAIPA Group, dan Pars Khodro, ketiganya produsen besar otomotif di Iran telah memproduksi total 501.635 unit kendaraan selama tujuh bulan pertama tahun kalender Iran (Maret hingga Oktober).
Dikutip kantor berita Antara dari Tehran Times, data itu dirilis situs Codal. Produksi perusahaan-perusahaan itu meningkat 1,1 persen dibandingkan tujuh bulan yang sama tahun sebelumnya. Yaitu mencapai 496.095 unit kendaraan.
Kurun tujuh bulan, IKCO memproduksi 242.276 unit, 2,8 persen lebih rendah dari waktu yang sama tahun sebelumnya.
SAIPA memproduksi 192.628 unit, naik 2,2 persen dibandingkan rentang waktu yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 188.490 unit kendaraan.
Pars Khodro juga memproduksi 66.731 unit kendaraan pada periode yang sama, 14,5 persen lebih banyak dari output tujuh bulan pertama tahun lalu.
Menteri Perindustrian, Pertambangan, dan Perdagangan Iran, Seyyed Reza Fatemi Amin, mengatakan pihaknya memiliki rencana dua tahun ke depan untuk industri otomotif yang diperkirakan akan mengalami perubahan dan meningkat secara signifikan.
"Kami harus memperkuat persaingan, meningkatkan manajemen dan mekanisme ekonomi, dan meningkatkan produksi di industri otomotif untuk menyukseskan rencana," jelasnya.
Rencana itu akan dimulai pada Maret 2022 dengan memproduksi 1,6 juta unit kendaraan, kemudian meningkat menjadi 3 juta unit pada Maret 2025. Selain itu, 30 persen dari produksi atau sekitar satu juta unit harus dikirim ke pasar ekspor.
Menurut data Kementerian Perindustrian Iran, karena pembuat mobil Iran telah memproduksi 984.200 kendaraan seperti itu pada tahun sebelumnya, produksi mobil di negara itu diproyeksikan meningkat lebih dari 21,9 persen pada tahun ini.
Baca Juga: Aturan Uji Emisi DKI Jakarta Dinilai Pakar Otomotif Sebagai Tahapan Menuju Standar Euro 4
Tag
Berita Terkait
-
Waspada Produk Identik AHRS Tegaskan Komitmen Lindungi Kepercayaan Konsumen
-
FIFA Buat Ulah Lagi! Iran dan Mesir Ngamuk Soal Pride Match Piala Dunia 2026
-
Pemerintah Diminta Kompak Atasi Pertumbuhan Industri Otomotif yang Lesu
-
Kemenperin Akui Industri Otomotif Bahaya, Meski Penjualan Mobil Listrik Meroket, Ini Alasannya
-
Iran Ancam Boikot Undian Piala Dunia 2026 karena Masalah Visa di AS
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
-
5 Motor Listrik untuk Anak Sekolah, Jarak Tempuh Jauh Harga Mulai Rp8 Juta
-
7 Mobil Bekas Kabin Lega untuk Perjalanan Jauh: Harga Bersahabat Dibawah Rp80 Juta
-
Harga Wuling Air EV Bekas Akhir 2025 Terjun Bebas? Varian Long Range Kini Cuma Segini
-
Otoproject Rilis Aksesoris BYD Atto 1 Bikin Tampilan Makin Sporty
-
5 Motor Matic Bekas Harga Rp5 Jutaan Paling Bandel di 2025, Iritnya Bisa Diandalkan
-
9 Moge Honda Paling Gagah, Rebel 500 Jadi Termurah Desember 2025
-
Skutik Retro Honda 150cc Mirip Vespa Siap Mengaspal, Tampilan Mahal Harga Masuk Akal
-
Berapa Pajak dan Konsumsi BBM Mobil Bekas KIA Seltos 2020? Harganya Mirip Agya Baru
-
Wajah Baru Honda Scoopy Makin Asyik, Gaya Retro Bikin Melirik