Suara.com - Pelaksana tugas (plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko menerangkan beberapa hari terakhir tingkat polutan di Jakarta mengalami lonjakan tinggi, hingga bisa dilihat secara kasat mata.
Dikutip dari kantor berita Antara, menurutnya kualitas udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, ataupun dari sumber regional dari kawasan industri.
Nirwono Joga, pengamat tata kota dari Universitas Trisakti meminta penanganan polusi udara Jakarta juga harus menjadi prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI seperti halnya banjir yang harus segera ditangani.
"Dengan demikian, seluruh kebijakan dan kegiatan pembangunan juga harus bertujuan untuk mengurangi polusi udara," kata Nirwono Joga saat dihubungi di Jakarta, Senin (20/6/2022).
Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menuntaskan permasalahan polusi udara, kata Nirwono, yang pertama dengan melakukan pembatasan mobilitas warga kota, terlebih saat ini di tengah masa pandemi COVID-19 yang kembali meningkat.
"Mendorong terus 'work from home' atau 'anywhere' sebagai budaya baru sehingga tidak semua orang harus pergi ke kantor. Karena mengurangi mobilitas berarti mengurangi penggunaan kendaraan," lanjut Nirwono Joga.
Direktur Eksekutif Pusat Studi Perkotaan itu menambahkan harus dilakukan pembatasan pergerakan kendaraan pribadi. Seperti penerapan ganjil genap di seluruh kawasan yang ditujukan untuk semua kendaraan mobil dan motor, penerapan jalan berbayar elektronik, dan e-parking progresif.
Selain itu, penerapan persyaratan uji emisi kendaraan yang masuk Jakarta dan sekitar.
"Lalu mendorong masyarakat beralih menggunakan angkutan umum atau transportasi massal untuk bepergian jarak sedang-jauh, serta berjalan kaki di trotoar atau bersepeda di jalur sepeda untuk jarak dekat," imbuhnya.
Baca Juga: Siap Ramaikan Pasar Mobil Listrik, Ini Proyeksi Ferrari untuk Produk Murni dan Hybrid
Kemudian, pengintegrasian seluruh moda angkutan umum atau transportasi massal baik sistem tiket (1 harga 1 perjalanan untuk semua angkutan) dan infrastruktur terpadu (halte/stasiun/terminal/jembatan penyeberangan), serta didukung pengembangan kawasan berorientasi transportasi terpadu (TOD).
"Yang tak kalah penting memperbanyak RTH (ruang terbuka hijau) dan menanam pohon-pohon besar sebagai paru-paru kota penyerap gas polutan udara, penghasil oksigen, peredam polusi suara bising, juga penyejuk iklim mikro kota," ucapnya.
Berita Terkait
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan Tiga Hari!
-
Darurat Polusi Udara: Bau Menyengat Rorotan Ancam Kesehatan Anak Sekolah, Apa Solusinya?
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
10 Tanaman Hias Pembersih Udara, Bikin Kamar Segar Tanpa Air Purifier
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Masih Sering Bonceng Anak di Depan? Ini Cara Aman Sesuai Aturan, Nyawa Tak Bisa Dibeli!
-
5 Mobil Bekas dengan Harga Jual Stabil, Cocok untuk Keluarga Kecil
-
Cari Mobil Harian Super Irit? Suzuki Wagon R 2026 Tembus 25 Km/Liter, Harga Mulai Rp150 Jutaan
-
Mobil Ditinggal Liburan? Lakukan 7 Trik Ini agar Tidak Mogok dan Hemat Biaya Servis Jutaan
-
SIM Mati Pas Libur Natal? Urus Tanggal Ini, Dijamin Bebas Tes Teori dan Praktik
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan, Body Gagah dan Suku Cadang Melimpah
-
4 Fitur Utama Wuling Xingguang 560: SUV Rp 140 Jutaan dengan Teknologi Canggih
-
Cek Daftar 10 Kendaraan Paling Sering Dicuri Maling, Honda Mendominasi
-
YIMM Konfirmasi Stop Penjualan Yamaha Vixion R Tahun Ini
-
Hyundai Stargazer Cartenz Sekarang Punya Fitur Anti Macet