Suara.com - Yayat Supriatna, pengamat transportasi dan tata kota dari Universitas Trisakti mengungkapkan bahwa pembelian tiket terintegrasi dinilai akan lebih mempermudah masyarakat dalam menggunakan dan memanfaatkan transportasi publik.
Dikutip kantor berita Antara dari keterangan pers pada Jumat (1/7/2022), Yayat Supriatna menyatakan bahwa persoalan kemacetan di Jabodetabek adalah masalah klasik dari tahun ke tahun.
Terutama terjadi di Jakarta, hal ini dikarenakan arus transportasi mengarah ke satu titik, yaitu ibu kota negara RI.
Keengganan masyarakat untuk memanfaatkan transportasi umum salah satunya karena kurang terintegrasinya moda transportasi publik dengan tempat tinggal atau lingkungan perumahan mereka.
"Transportasi publik dibangun di tengah kota, LRT dan sebagainya di situ, sementara pekerja di Jakarta tinggal di pinggir kota. Jadi perlu ada penghubung antara pinggiran dan tengah kota," papar Yayat Supriatna.
Agar moda transportasi tersebut terintegrasi, perlu ada kolaborasi atau kerja sama business to business antar pemangku kepentingan terkait.
Seperti kerja sama Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dengan Light Rail Transit (LRT) dan Transjakarta dalam integrasi satu tarif agar lebih terjangkau.
Kemudian ada juga kolaborasi antara PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dengan Gojek untuk memudahkan dalam urusan pembelian tiket KRL melalui fitur GoTransit di aplikasi Gojek.
Lewat GoTransit, pengguna bisa memilih rute perjalanan. sehingga dapat memilih rute maupun membandingkan harga moda transportasi publik sesuai kebutuhan. Selain itu, estimasi waktu perjalanan, hingga memantau jadwal operasional transportasi publik dapat dilakukan dalam satu fitur.
"Menurut saya, kerja sama antarbadan usaha itu bagus. Disinergikan agar tidak ada sekat yang menghambat orang untuk menggunakan moda transportasi publik. Karena transportasi saat ini menjadi media bagi orang untuk berpindah dari satu titik ke titik lain, dan tidak selalu dari rumah ke kantor saja," tandas Yayat Supriatna.
Selain integrasi moda transportasi, untuk mengurangi tingkat kemacetan di wilayah Jabodetabek juga perlu dilakukan integrasi tarif, kelembagaan, dan integrasi jadwal.
"Kalau semua itu sudah diintegrasikan, tinggal dilakukan trafik manajemen untuk pembatasan," demikian ia menyimpulkan.
Sementara itu, Azas Tigor, seorang pengamat transportasi menyatakan bahwa pembatasan kendaraan melalui ganjil genap yang diterapkan saat ini bukanlah solusi tepat.
Justru akan menambah kemacetan, karena mendorong orang untuk membeli mobil kedua dengan nomor ganjil atau genap sesuai kebutuhan.
Berita Terkait
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
-
Prabowo Resmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Apa Kata Warga?
-
Public Expose Waskita Karya: Perkuat Kontribusi dalam Pembangunan Bangsa, NKB Mencapai Rp5,6 Triliun
-
Wuling Mitra EV Jalani Uji Coba Bersama TransJakarta, Dorong Transportasi Umum Ramah Lingkungan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah