Suara.com - Sulitnya mendapatkan bahan baku baterai mobil listrik yang memadai telah membuat transisi menuju kendaraan elektrifikasi atau Electric Vehicle (EV) menjadi lebih lambat.
Chief Executive Officer (CEO) Stellantis, Carlos Tavares memperkirakan kekurangan baterai kendaraan listrik akan melanda industri otomotif pada 2024-2025.
Sebab pembuat mobil akan terus meningkatkan penjualan kendaraan listrik sambil membangun pabrik baterai baru.
Sementara itu, Uni Eropa atau European Union (EU) telah mengeluarkan aturan agar mobil baru yang dijual mulai 2035 sepenuhnya bebas emisi. Dengan aturan ini, para pembuat mobil tidak lagi diperbolehkan menjual mobil dengan mesin pembakaran internal.
Keputusan Uni Eropa untuk menghapus mobil bermesin pembakaran hanya dalam waktu singkat ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pembuat mobil.
Volkswagen menilai ketersedian baterai untuk menyambut era mobil listrik akan menjadi hambatan tersendiri.
"Hambatan yang lebih menakutkan adalah membuat baterai yang cukup untuk menyokong daya pada mobil listrik," kata Arno Antlitz, Chief Financial Officer Volkswagen, dikutip dari US News.
Komisi Eropa pertama kali mengusulkan paket penghapusan produksi mobil bermesin konvensional di musim panas lalu. Tujuannya memangkas emisi pemanasan planet dekade ini.
Baca Juga: Mercedes-Benz Persiapkan Jaringan 4 Pabrik Mobil Listrik
Kesepakatan dalam bentuk proposal itu kelak akan menjadi undang-undang Uni Eropa.
Volkswagen sendiri telah mengatakan akan berhenti menjual mobil bermesin pembakaran di wilayah Eropa.
"Topik yang paling menantang bukanlah meningkatkan pabrik mobil. Topik yang paling menantang adalah meningkatkan rantai pasokan baterai," ujar Arno Antlitz, senada pandangan Carlos Tavares.
Selain mengembangkan mobil listrik, para pembuat mobil saat ini tengah berlomba untuk mengamankan pasokan sel baterai. Akan tetapi itu, ada permasalahan yang lebih mendasar. Yaitu menemukan bahan baku baterai dalam jumlah cukup.
Berita Terkait
-
Hingga Pertengahan 2025, Pertamina Tekan Emisi Karbon Capai Lebih dari Satu Juta Ton
-
Indonesia Genjot Energi Surya, Momentum atau Sekadar Janji?
-
PLN Operasikan Lagi 4 Lokasi SPKLU Center Pada Momen HUT RI, Mempermudah Pengguna EV
-
RI Mau Kembangkan Energi Listrik dari Panas Bumi Berkapasitas 530 MW
-
Pakar Dorong Pemerintah Teruskan Insentif Pembelian Motor Listrik
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lebih Mewah dari Grand Vitara, Suzuki Victoris Tampil Ganteng dan Kaya Fitur
-
Cara Mendapatkan QR Code Pertalite Terbaru September 2025, Simak Caranya!
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas untuk Usaha September 2025: Dijamin Jadi 'Mesin Cuan'
-
Prompt Gemini AI Miniatur: Cara Membuat Foto Momen Unikmu Bersama Mobil Kesayangan
-
QJMOTOR Perluas Ekspansi di Indonesia, Dealer Terbaru Resmi Hadir di Bekasi
-
3 Tipe Honda BeAT Bekas Paling Dicari Emak-emak, buat Antar-Jemput Anak dan ke Pasar
-
Rekomendasi Mobil Bekas 100 Jutaan September 2025: Irit Bensin dan Pajak Ringan!
-
GAC Indonesia Umumkan Harga Resmi Mobil Listrik AION UT untuk Pasar Indonesia
-
3 Model Toyota Rush Bekas Paling Dicari: Harga Murah, Siap Berpetualang!
-
Jangan Sampai Nyesel! 3 Mobil Bekas Terbaik 2025 untuk Pemula