Suara.com - Indonesia memasang target netralitas karbon atau Net Zero Emission atau NZE pada 2060. Menurut Dodiet Prasetyo, Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP), Kementerian Perindustrian pengertiannya adalah sebagai berikut.
Dikutip dari kantor berita Antara dari diskusi "Isuzu AC/DC Future of EV for Commercial Vehicle" di GAIKINDO Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2022, di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (16/8/2022), Dodiet Prasetyo mengatakan target Indonesia NZE 2060 bukan berarti semua kendaraan akan berbasis listrik atau Electric Vehicle (EV) secara penuh. Melainkan tetap ada teknologi lain yang digunakan, namun tetap ramah lingkungan.
"Bukan berarti nanti itu kendaraan listrik. Mungkin, nanti akan ada teknologi lainnya yang bisa memberikan hasil lebih baik, atau menggunakan energi terbarukan. Namun kami juga mendukung pengembangan EV di Indonesia," ungkap Dodiet Prasetyo.
Dipetik kantor berita Antara dari laman resmi milik Kementerian ESDM, NZE adalah sebuah program pemerintah untuk mengurangi jejak emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer agar tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap bumi.
Untuk mencapainya diperlukan sebuah transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang, ke sistem energi bersih guna mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.
Program NZE belakangan ini menjadi istilah populer setelah diadakannya Paris Climate Agreement pada 2015. Program ini bertujuan untuk menekan pencemaran lingkungan yang berpotensi mengakibatkan pemanasan global.
Dalam kesempatan ini, pemerintah memiliki lima prinsip utama untuk terus mendorong penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan, seperti:
- Meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
- Pengurangan energi fosil.
- Penggunaan kendaraan listrik di sektor transportasi.
- Peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri.
- Pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).
Dan untuk menuju elektrifikasi, Indonesia sudah mempersiapkan berbagai hal mulai Perpres No. 55 Tahun 2019, PP No. 74 Tahun 2019, UU No. 1 Tahun 2022, Permenperin No. 36 Tahun 2021, Permenperin No. 6 Tahun 2022, Permenperin No. 28 Tahun 2020, hingga Permenperin No. 7 Tahun 2022.
Peraturan-peraturan tadi mengatur banyak hal mulai kebijakan secara umum, insentif, hingga pengembangan industri Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB). Termasuk di dalamnya soal teknologi dan Tingkat Kandungan dalam Negeri (TKDN) atau kandungan lokal kendaraan.
Berita Terkait
-
Isuzu Siapkan Strategi Khusus Amankan Jalur Logistik Selama Libur Nataru 2025
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling Aman untuk Musim Hujan, Bodi Jangkung Bikin Tenang
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
7 Rekomendasi Motor Matic Seawet Motor Bebek, Jarang Trouble dan Irit
-
7 Komponen Mobil yang Harus Dicek sebelum Berangkat Liburan Akhir Tahun
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring