Suara.com - Dalam menggeber sepeda motor kesayangan, cara berkendara sampai kegiatan merawat mesin mesti diperhatikan agar tidak terjadi kondisi yang dikenal sebagai vonis turun mesin. Yaitu pembongkaran mesin karena komponen di dalam mesin terjadi kerusakan.
Dari kerusakan dapur pacu sepeda motor, performa tunggangan bisa menurun hingga mogok.
Dikutip dari rilis resmi Yamaha Territory VI sebagaimana diterima Suara.com, sebuah motor bisa divonis mesti turun mesin bila terjadi masalah pada mekanisme perputaran mesin. Penyebabnya tidak melakukan perawatan berkala secara rutin.
Disebutkan pula, beberapa tanda yang membuat sepeda motor harus turun mesin antara lain:
- Motor kehilangan tenaga disertai suara mesin yang kasar
- Dari knalpot keluar asap putih pekat terus-menerus
- Motor mogok dan sulit dinyalakan kembali.
Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers (Sumatera Selatan- Bengkulu) berbagi tips untuk mencegah motor agar tidak turun mesin. Antara lain menghindari genangan air tinggi atau tidak nekat menerjang banjir, sampai selalu ganti pelumas atau oli sesuai peruntukan sepeda motor.
Berikut tips mencegah sepeda motor turun mesin:
Hindari genangan air tinggi saat berkendara
- Curah hujan saat ini cukup tinggi, mengakibatkan rawan genangan air di jalan raya. Jika bertemu genangan air yang cukup tinggi saat berkendara, disarankan untuk mencari jalan alternatif.
- Jika tidak ada jalan lain dan harus melewati genangan, disarankan untuk mematikan motor dan lewati genangan air dengan cara mendorong motor. Pastikan saluran udara bersih, tidak terkena atau terendam air saat akan menyalakan sepeda motor kembali.
- Penjelasan teknisnya: saat melewati genangan air tinggi dengan kondisi mesin menyala, mesin membutuhkan udara untuk pembakaran dan bila ketinggian air sejajar atau melewati filter udara maka mesin akan mengisap udara sekaligus air. Jika air masuk sampai ruang bakar bisa menyebabkan water hammer. Akibatnya piston rusak dan setang piston bengkok.
Ganti pelumas atau oli mesin secara berkala
- Fungsi pelumas adalah mendinginkan suhu mesin, mengurangi gesekan antarkomponen di dalam mesin, serta melapisi komponen agar tidak terjadi korosi atau pengkaratan.
- Jika penggantian oli motor tidak sesuai waktu seperti disarankan pabrikan atau telah lewat dari kilometer yang ditetapkan, bisa terjadi oli tidak mampu berfungsi maksimal.
- Rekomendasi ganti oli maksimal setelah 3.000 km atau tiga bulan pemakaian.
Tidak memodifikasi mesin
Baca Juga: Menunggang Sepeda Motor Matik di Musim Hujan, Jaga Genangan Air Supaya Tidak Masuk Mesin
- Modifikasi mesin kerap dilakukan pencinta motor. Dari kondisi standar diubah, bisa sampai modifikasi ekstrem. Mungkin seru bagi performa, namun langkah modifikasi bisa menggugurkan atau menghilangkan garansi resmi sepeda motor.
- Modifikasi bisa menyebabkan umur komponen pada mesin lebih pendek sehingga menyebabkan kemungkinan turun mesin menjadi lebih besar.
- Pabrikan sudah mendesain spesifikasi mesin agar komponen mesin tahan lama. Bila terjadi perubahan spesifikasi mesin atau modifikasi, sudah pasti akan mengurangi usia komponen di dalam mesin.
Rutin bawa sepeda motor untuk servis berkala
- Lakukan servis berkala di bengkel resmi. Dengan langkah ini bisa diketahui kualitas serta garansi yang diperoleh.
- Memiliki catatan lengkap saat mesti melakukan servis rutin termasuk ganti oli, bisa menggunakan fitur terkoneksi layanan dari pabrikan yang diunduh via smartphone.
Berita Terkait
-
Pahami Tanda-Tanda Sistem Suspensi Mobil Sudah Mulai Terganggu
-
Genangan Masih Terjadi di Sejumlah Titik Jakarta Rabu Pagi, BPBD Minta Warga Waspada
-
Punya Mobil Hybrid? 7 Kebiasaan Sepele Bisa Bikin Dompet Menjerit
-
Biar Awet dan Kembali Bertenaga, Begini Cara Rawat Motor Pasca Turun Mesin
-
Mobil Terendam Banjir? Jangan Langsung Nyalakan Mesin
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha
-
Mobil Bekas 150 Jutaan Cocok untuk Bapak-Bapak Pensiunan: Dari yang Nyaman hingga Muat Banyak
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 500 km di Indonesia
-
Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
-
6 Jurus Anti Celaka Berkendara Motor untuk Taklukan Hujan Deras, Bikers Wajib Tahu