Suara.com - Pasar kendaraan second hand atau mobil bekas senantiasa bergairah, mengakomodasi kebutuhan peminat atau konsumen untuk ganti tunggangan. Tidak sebatas kategori konvensional dengan pasokan tenaga dari bahan bakar yang diolah dalam Internal Combustion Engine (ICE), Electric Vehicle (EV) juga tersedia.
Dikutip dari Top Gear, sederhananya EV adalah kendaraan yang menggunakan listrik sebagai tenaga penggerak. Motor listrik bisa dipadukan dengan mesin bensin, dikenal sebagai mobil hybrid, kategorinya meliputi Hybrid Electric Vehicle (HEV) dan satu lagi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Akan tetapi dalam bahasa sehari-hari, saat ada orang menyebut EV atau Electric Vehicle maka yang dimaksud adalah mobil listrik yang menggunakan daya 100 persen tenaga dari baterai listrik atau disebut sebagai Battery Electric Vehicle (BEV).
Dalam membeli mobil listrik atau EV bekas, sebenarnya tidak berbeda dengan saat melakukan inspeksi membeli kendaraan konvensional atau ICE. Yang mesti diperiksa adalah bodywork, ban, dan trim interior apakah ada tanda-tanda kerusakan, korosi, sampai perbaikan yang dilakukan pembeli tangan pertama.
Akan tetapi, mengingat "jantung utama" setiap kendaraan listrik adalah baterai, maka cara pemeriksaannya dibalik. Di mana kondisi pasokan listrik dari baterai menjadi hal utama yang perlu diperhatikan atau diperiksa. Selanjutnya bisa melakukan pemeriksaan seperti umumnya membeli kendaraan second hand.
Berikut tiga hal penting yang harus diperhatikan saat membeli mobil listrik bekas:
- Hitung kebutuhan berkendaraan setiap hari, ketersediaan stasiun pengisian ulang atau recharging baterai dan kalkulasikan dengan daya jelajah maksimum dengan ketersediaan mobil listrik second.
- Memilih beberapa model yang dikehendaki dan melakukan pemeriksaan secara detail akan kondisi baterai EV yang akan dibeli. Menetapkan anggaran pembelian setelah melihat pilihan-pilihan mobil listrik dengan plus-minus kondisi baterainya.
- Memeriksa fisik mobil yang meliputi bodywork, ban, dan trim interior, ada atau tidaknya peristiwa pengkaratan tanda korosi, mencermati apakah kendaraan pernah mengalami kecelakan, dan tak lupa adalah macam-macam perbaikan sampai modifikasi yang dilakukan tangan pertama.
Soal baterai dan perlengkapannya menjadi paling krusial karena komponen inilah yang bakal menjadi tulang punggung keberhasilan operasional si mobil. Juga menentukan biaya bulanan setelah mobil itu dimiliki.
Berikut wacana seputar baterai mobil listrik yang perlu diketahui sebelum membeli EV second hand:
Cari tahu penjualan mobil listrik ini. Artinya apakah harga sudah mencakup keseluruhan termasuk baterai mobil. Pasalnya beberapa EV lama dijual dengan baterai sewaan. Artinya pemilik baru akan dibebani biaya bulanan tambahan.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik Merosot 50 Persen per 3 Tahun, Apa Penyebabnya?
- Periksa kesehatan baterai. Kondisi baterai yang masih bagus membutuhkan pengisian ulang singkat atau tidak terlalu dekat jedanya.
- Periksa kabel pengisi daya. Jika rusak, minta biaya penggantian dibebankan kepada penjual, bukan pemilik baru.
- Cek seluk-beluk baterai. Seperti perang port pengisian daya Apple versus Android, kendaraan listrik telah melalui evolusi serupa. Ada opsi dan campuran Tipe 1, Tipe 2, ChaDeMo dan CCS. Port paling umum adalah Tipe 2, sedangkan model ChaDemo memiliki konektor DC yang sulit dihubungkan di seantero Britania Raya yang dominan memiliki aliran listrik AC.
- ChaDeMo kemungkinan besar merupakan pemecah masalah bagi siapa pun yang mengandalkan pengisian daya jauh dari rumah. Adaptor yang membawa ChaDeMo ke CCS (port DC paling umum saat ini) atau konversi port akan berharga cukup mahal.
- Salah satu solusi perbedaan lubang pin pengisi baterai listrik adalah memasang steker tiga pin dan pengisian melalui jendela mobil listrik.
Tag
Berita Terkait
-
5 Mobil SUV Mulai Rp60 Jutaan Buat Keluarga Nyaman Liburan di Akhir Tahun
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
5 Rekomendasi Mobil MPV Bekas di Bawah Rp80 Juta, Mesin Bandel dan Tidak Rewel
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
5 Mobil SUV Mulai Rp60 Jutaan Buat Keluarga Nyaman Liburan di Akhir Tahun
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Terbaik untuk Honda Vario 150 yang Awet
-
Daftar Harga Mobil Toyota di Akhir Tahun: Sedan, Hatchback hingga SUV
-
Duel Saudara Kandung Vario 160 vs Stylo 160: Harga Beda Tipis, Siapa yang Paling Manis?
-
5 Motor Bebek yang Jauh Lebih Irit dari Matic, Konsumsi Bensin Tembus 60 Km/Liter
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Alasan New Pajero Sport Cocok untuk Harian dan Road Trip
-
7 Mobil Bekas 3 Baris di Bawah Rp100 Juta Tahun Muda untuk Jarah Jauh