Suara.com - Pabrikan otomotif multinasional, Stellantis terpaksa menutup pabrik mobil usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenakan tarif impor tinggi untuk sejumlah negara yang disertai dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Stellantis kini berencana untuk memberhentikan sementara 330 karyawan gabungan yang beroperasi di Pabrik Stamping Warren dan Pabrik Stamping Sterling.
PHK yang terjadi di kedua pabrik Stellantis ini merupakan bagian dari total 900 pekerja yang diberhentikan oleh Stellantis di lima pabrik di Midwest.
Presiden UAW Regional 869, Romaine McKinney mengatakan, para pekerja merasa takut dengan apa yang akan terjadi. UAW Lokal 869 mewakili sekitar 800 pekerja di Pabrik Stamping Warren.
"Mereka mengira akan ada lebih banyak PHK yang akan terjadi. Mereka kembali mengira bahwa tarif akan mendorong Stellantis melakukan PHK tanpa batas waktu, dan sejujurnya, saya pun berpikiran sama," kata McKinney, dikutip dari CBSnews, Rabu (9 April 2025).
McKinney melanjutkan, dirinya optimis dengan tujuan jangka panjang tarif Trump, tetapi saat ini, dia khawatir terhadap pekerja otomotif.
"Saya benar-benar melihat dampak jangka pendek, yang menurut saya akan berlangsung sedikit lebih lama. Tarif pasti akan lebih memengaruhi Stellantis daripada yang lain karena kami memiliki begitu banyak pemasok lapis kedua yang menyediakan suku cadang, mur, dan baut untuk Stellantis," jelasnya.
Bagi pekerja yang diberhentikan sementara, mereka berhak menerima pesangon dan gaji pengganti yang besarnya sekitar 80% sampai 85% dari gaji pokok mereka.
Meski demikian, beberapa perusahaan otomotif raksasa di dunia, seperti Volkswagen, Stellantis, dan Nissan, sedang menghadapi situasi yang cukup berat dan berpotensi melakukan PHK massal.
Baca Juga: Produsen Otomotif Mulai Khawatir Imbas Tarif Baru Trump, Ekonomi Indonesia Bisa Terdampak?
Hal ini turut dipicu oleh penurunan angka penjualan, persaingan ketat, dan perubahan industri otomotif, seperti fokus pada kendaraan listrik.
Perusahaan Otomotif Ancam Angkat Kaki
Audi umumkan akan menghentikan pengiriman kendaraan ke Amerika Serikat akibat tarif impor 25% yang baru saja ditetapkan oleh pemerintahan Donald Trump. Untuk saat ini, dealer Audi memiliki persediaan untuk sekitar dua bulan.
Audi mengonfirmasi hal itu kepada Automobilwoche, dalam penjelannya Audi mengatakan dealer sudah memiliki sekitar 37.000 mobil di AS. Hal tersebut membuat Audi mempunyai waktu sekitar 60 hari, apakah akan tetap berbisnis di AS atau tidak.
Hal itu menjadikan beberapa bulan ke depan sebagai titik balik yang sangat penting bagi Audi . Trump telah membuktikan berkali-kali bahwa ia akan menarik kembali kata-katanya sendiri, jadi mungkin itu adalah skenario terbaik bagi Audi.
Jika Trump menhentikakan kebijakan tarif, Audi dapat kembali menjalankan bisnis seperti biasa. Jika tidak, Audi perlu melakukan upaya yang lebih ekstrem untuk mempertahankan bisnisnya di AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Sahabat Setia Asal Lombok Bawa Pulang Mobil Modifikasi Eksklusif Daihatsu
-
Cuma Tambah 1 Juta, Honda Scoopy Kuromi Siap Bikin Kamu Jadi Bintang di Jalanan Jogja
-
Mending Beli Yamaha Grand Filano Bekas atau Honda BeAT Baru? Intip Harganya
-
Bedah 3 Mobil Mewah Doni Salmanan yang Dilelang Negara
-
Wow! Irfan Hakim Dapat Mobil "Alphard Killer" dari Raffi Ahmad, Intip Plus Minusnya
-
Apa yang Bagus untuk Honda Beat? Ini 5 Rekomendasinya
-
Pilihan Mobil China 4x4 yang Siap Diajak Off-road, Salah Satunya Pernah Jadi Mobil Presiden
-
Mitsubishi Destinator Berapa Seat? Cek 5 Alternatifnya buat Kaum Mendang-mending
-
2 Jenis Kendaraan yang Haram Tenggak Bensin Campur Etanol Demi Kesehatan Mesin Jangka Panjang
-
Denza D9 vs Toyota Alphard: Selera Orang Kaya Bertahan atau Berubah Haluan?