- Lebih dari 400 startup mobil listrik (EV) China tumbang sejak 2018 akibat persaingan brutal.
- Pencabutan subsidi pemerintah menjadi tsunami yang menenggelamkan banyak merek baru yang rapuh.
- Delapan kisah kegagalan ini jadi bukti, mimpi menjadi "The Next Tesla" bisa berakhir mimpi buruk.
Suara.com - Pernahkah kamu membayangkan punya mobil listrik sekeren Tesla tapi dari merek baru yang lebih fresh? Beberapa tahun lalu, China adalah surga bagi mimpi ini, di mana ratusan startup EV bermunculan, menjanjikan mobil futuristik dengan teknologi canggih.
Namun, impian itu kini berubah menjadi kuburan massal bagi banyak perusahaan.
Seperti diketahui, semua perusahaan mobil listrik ingin menjadi seperti Tesla.
Setiap minggu, ada saja merek baru yang lahir dengan janji-janji manis: masa depan bebas emisi, desain yang memukau, layar hiburan seukuran TV, hingga klaim jarak tempuh 1.000 km sekali cas.
Namun, badai datang lebih cepat dari perkiraan.
Kenyataannya, membangun mobil listrik bukan sekadar soal papan sirkuit dan suntikan dana investor.
Biaya riset yang membengkak, rantai pasokan yang rumit, dan psikologi pasar yang sulit ditebak menjadi gelombang besar yang menenggelamkan banyak pemain baru.
Puncaknya terjadi ketika pemerintah China mulai mengurangi subsidi besar-besaran untuk kendaraan listrik.
Pasar yang tadinya empuk mendadak menjadi arena pertarungan brutal yang didominasi oleh raksasa seperti BYD dan Geely.
Baca Juga: Daftar Penurunan Harga Mobil Listrik Bekas di Indonesia, Ada yang Sampai 60 Persen
Hasilnya? Sejak 2018, dilaporkan lebih dari 400 merek EV di China tutup buku atau dinyatakan bangkrut.
Deretan Startup EV yang Tumbang di Tengah Jalan
Berikut adalah delapan perusahaan yang mimpinya kandas, menjadi contoh nyata bahwa inovasi saja tidak cukup untuk bertahan.
1.Qiantu Motor: Si Keren yang Kemahalan
Diluncurkan dengan ambisi menjadi "Tesla-nya China" lewat mobil sport K50. Desainnya memang memikat dan performanya cepat, tapi harganya yang selangit dan skala produksi yang terlalu kecil membuatnya gagal total di pasaran.
2. Byton: Mati Sebelum Menjual Satu Mobil Pun
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
5 Mobil SUV Bekas yang Tangguh untuk Petualangan di Segala Medan
-
5 Motor Bekas 150cc Paling Diburu di Tahun 2025: Mesin Anti Rewel, Harga Jual Tinggi
-
5 Mobil Listrik Paling Nyaman dan Aman untuk Pengemudi Lansia, dari City Car hingga SUV
-
5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
-
5 Rekomendasi Mobil Hybrid Bekas Murah, Harga Turun di 2025
-
Menantang Lombok di Atas Toyota Veloz Hybrid
-
Mobil Apa yang Cocok Untuk Anak Muda? Ini 5 Rekomendasinya
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya