Suara.com - Dosen Fakultas Vokasi Unair sekaligus sebagai Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Unair, Dr. Purwati, dr., SpPD, K-PTI, FINASIM mendapat penghargaan dari Rekor MURI Indonesia sebagai penerima Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terbanyak di Bidang Stem Cell.
Adapun HKI tersebut adalah:
1. 4 paten mandiri dengan judul:
a. Adipose Derived Stem cell Tissue Engineering untuk Terapi Ulkus Diabetik
b. Rekayasa Sel Punca Pulpa Gigi Untuk Meningkatkan Penyatuan Implan Gigi
c. Prototipe Limfosit TCD4+ yang Resisten Terhadap Infeksi HIV
d. Medium Transport untuk Terapi Sel Punca (Transport Stem Cell Medium/TSC
Medium)
2. 1 paten bersama dengan judul “Jaringan Tulang Rawan Rekayasa Untuk Terapi Osteoartritis dari Kombinasi Sel Progenitor Kondrosit dan Scaffold Tulang Rawan”
Baca Juga: Manfaat Terong Ungu Buat Kesehatan, Yuk Dicoba
3. 1 paten sederhana bersama dengan judul “Metode Pembuatan Sel Punca dari Darah Tali Pusat Manusia Untuk Regenerasi Kulit”
4. 3 hak cipta mandiri dengan judul :
a. Basic Science Stem Cell dan Metabolit
b. Basic Science Jaringan dan Bio-Engineering
c. Riset dan Aplikasi Stem Cell, Metabolit, dan Bio-Processing
“Hak Kekayaan Intelektual ini dibuat dalam waktu satu tahun, antara September 2018 hingga Oktober 2019. Teknologi Stem cell selalu berkembang, yang diwujudkan dengan adanya inovasi riset yang dapat diaplikasikan sebagai alternatif terapi di bidang kesehatan bagi pelayanan kesehatan yang membutuhkan,” ucap dr Purwati setelah mendapat rekor Muri di Jakarta, Selasa (5/7/2022).
Ia menuturkan, pengembangan riset dan penyelenggaraan Stem cell di Indonesia insyaAllah tidak kalah dibandingkan di luar negeri.
“Perkembangan Stem Cell sudah cukup maju, baik di bidang riset maupun untuk regulasi. Di bidang riset tidak hanya di laboratorium tapi juga sudah banyak yang uji klinis, penelitian berbasis pelayanan. Kemenkes juga sudah ada komite nasional stem cell Indonesia, dikawal oleh peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur bagaimana pelaksanaan stem cell di Indonesia, mulai dari perizinan lab nya, penelitiannya, pelayanan yang standar, sudah diatur semua,” papar dr Purwati.
Menurutnya, dari tahun ke tahun, lab yang memiliki izin juga sudah banyak, riset bertambah banyak, sehingga Indonesia tidak kalah kompetitif dengan negara lain. “Ada 13 rumah sakit yang ditetapkan Kemenkes untuk penelitian berbasis pelayanan penyelenggaraan stem cell, bisa juga di faskes lain seperti klinik utama, rumah sakit tipe B, C asal punya jejaring dengan rumah sakit yang sudah ditetapkan,” ungkap dr Purwati.
Ia menjelaskan, stem cell teknik dasarnya adalah untuk meregenerasi jaringan, mengeluarkan hormon-hormon yang bagus untuk anti peradangan lalu digunakan untuk degenerative disease, kemudian untuk cancer. Degeneratif disease sendiri termasuk diabetes tipe 2, stroke, Parkinson, penyakit jantung, penyakit tulang, hingga autoimun yang belakangan ini menempati ranking 3 dunia setelah cancer dan jantung.
“Autoimun terjadi karena beberapa faktor diantaranya karena sistem imun tubuh salah mengenali benda sendiri dianggap benda asing, jadi misalnya kena ginjal karena ada sel-sel ginjal yang dianggap benda asing sehingga dirusak. Disini dengan stem cell diregulasi system imunnya agar system tersebut tidak menghantam sendiri. Penanganan pasien autoimun dengan stem cell improvement nya bagus yaitu 70% persen ke atas dan ini sudah kita publikasi di jurnal Internasional,” terang dr Purwati.
Ia menambahkan, Indonesia sendiri cukup kompetitif dengan negara lain dalam hal stem cell dan bisa setara dengan Jerman, Swiss, China, Korea. Jika diterapkan di Indonesia, biaya stem cell hanya seperlima sampai seperdelapan dari negara-negara tersebut.
“Semoga berbagai hasil riset yang telah terdaftar sebagai Kekayaan Intelektual di atas dapat memberikan manfaat di dunia kesehatan baik untuk pasien maupun untuk dokter dan faskes yang memberikan pelayanan, dan pelayanan stem cell diharapkan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” pungkas dr Purwati.
Berita Terkait
-
Jelang Puncak Haji 2022, Jemaah Risiko Tinggi Dapat Pengawasan Khusus dari Tenaga Kesehatan Haji
-
Dirut BPJS Kesehatan: Konsep Kelas Rawat Inap Standar Perlu Dipersiapakan Matang
-
Gangguan Pernapasan Rentan Menyerang Jemaah, Dokter Ingatkan Basahi Masker Bukan Solusi
-
Saat Tenaga Kesehatan Haji Keliling Promosikan Kesehatan Jelang Puncak Haji 2022
-
Deretan Film Indonesia Bertema Mental Health yang Harus Ditonton
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence