Suara.com - Dalam ajaran Islam, kesetaraan laki-laki dan perempuan ditegaskan sebagai prinsip mendasar. Keduanya ditempatkan sejajar di hadapan Allah, tanpa ada unsur superioritas atau subordinasi.
Mengutip ulasan di website resmi Muhammadiyah, perbedaan fitrah antara laki-laki dan perempuan bertujuan untuk saling melengkapi dalam menjalankan fungsi masing-masing di ranah domestik maupun publik.
Prinsip ini disampaikan secara jelas dalam Al-Quran melalui berbagai aspek penting. Berikut lima alasan laki-laki dan perempuan setara dalam Islam.
1. Laki-Laki dan Perempuan: Hamba Allah yang Setara
Al-Quran menegaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki tugas utama yang sama, yaitu beribadah kepada Allah. Kesempatan untuk beriman dan beramal salih terbuka lebar bagi keduanya tanpa diskriminasi. Dalam Q.S. adz-Dzariyat (51): 56 disebutkan, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
Keadilan Allah juga tercermin dalam janji surga bagi siapa saja yang beriman dan beramal salih, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. an-Nisa’ (4): 124: “Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal salih, baik laki-laki maupun perempuan… maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kesetaraan laki-laki dan perempuan adalah nilai universal dalam Islam.
2. Peran Kekhalifahan untuk Semua
Allah menugaskan manusia sebagai khalifah di muka bumi, tanpa membedakan jenis kelamin. Dalam Q.S. al-Baqarah (2): 30 disebutkan, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’”
Ayat ini menegaskan bahwa tanggung jawab untuk mengelola dan memakmurkan bumi berlaku bagi semua manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
3. Kisah Adam dan Hawa: Tanggung Jawab Bersama
Kisah penciptaan Adam dan Hawa dalam Al-Quran menggambarkan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam menghadapi ujian. Dalam Q.S. al-Baqarah (2): 35 dan Q.S. al-A’raf (7): 22, digunakan kata ganti “huma” yang menunjukkan bahwa keduanya bersama-sama bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Hal ini menjadi bukti bahwa Islam menekankan tanggung jawab moral dan spiritual secara kolektif, tanpa membebankan kesalahan pada salah satu pihak.
4. Kesuksesan Tanpa Batasan Gender
Islam menjamin bahwa setiap orang yang beriman dan beramal salih memiliki peluang yang sama untuk meraih kesuksesan. Dalam Q.S. an-Nahl (16): 97, Allah berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal salih, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik".
Ayat ini menggarisbawahi bahwa keberhasilan dapat dicapai oleh siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin.
Berita Terkait
-
Koperasi Merah Putih Apakah Riba? Ini Hukumnya Menurut Islam
-
Apa Hukum Membunuh Nyamuk dalam Islam? Ini Penjelasannya
-
Benarkah Rakyat Ikut Menanggung Utang Negara di Akhirat? Ini Penjelasan Islam
-
Capeknya Kerja Rumah Tangga Bisa Kalahkan Kerja Kantoran
-
Hukuman Bagi Pelaku Lindas Ojol Korban Rantis Brimob Menurut Agama Islam
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya