Suara.com - Pesta tahun baru masehi yang dirayakan setiap 1 Januari, merupakan perayaan global yang menandai awal tahun baru dalam kalender gregorian.
Asal-usulnya berasal dari Romawi Kuno dan ditetapkan oleh Julius Caesar pada tahun 46 SM, saat itu 1 Januari dipilih untuk menghormati Dewa Janus.
Perayaan ini sering kali melibatkan pesta, kembang api, dan berbagai tradisi unik di berbagai negara. Meskipun awalnya memiliki makna religius, kini tahun baru masehi lebih banyak dirayakan sebagai momen refleksi dan harapan baru.
Perayaan tahun baru masehi dalam perspektif Islam menimbulkan berbagai pandangan di kalangan ulama. Secara umum, terdapat dua pendapat utama mengenai hukum merayakan tahun baru ini.
Pendapat Ulama
1. Pendapat yang Melarang
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa merayakan Tahun Baru Masehi adalah haram. Alasan utama di balik pandangan ini adalah bahwa perayaan tersebut dianggap sebagai tradisi non-Islam yang tidak memiliki dasar syariat.
Perayaan ini sering kali dikaitkan dengan budaya dan ritual orang-orang kafir, khususnya umat Nasrani yang merayakannya sebagai hari kelahiran Yesus Kristus. Dalam konteks ini, perayaan dianggap sebagai bid'ah, yaitu inovasi yang tidak ada dalam agama Islam.
2. Pendapat yang Memperbolehkan
Di sisi lain, ada juga ulama yang memperbolehkan perayaan Tahun Baru Masehi dengan syarat bahwa kegiatan tersebut tidak melanggar prinsip-prinsip Islam. Menurut fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), merayakan tahun baru diperbolehkan asalkan dilakukan dengan cara yang sederhana, tidak berlebihan, dan tidak mengganggu ketenangan orang lain.
Pandangan ini menekankan pentingnya niat dan konteks kegiatan; jika perayaan tersebut diisi dengan aktivitas positif dan tidak melibatkan maksiat, maka bisa dianggap sebagai kebiasaan sosial yang diperbolehkan.
Alternatif Perayaan Sesuai Islam
Bagi umat Muslim yang memilih untuk tidak merayakan tahun baru masehi ada beberapa alternatif perayaan yang lebih sesuai dengan ajaran Islam:
- Refleksi Diri: Menggunakan momen pergantian tahun untuk bermuhasabah atau introspeksi diri.
- Doa dan Syukur: Memanjatkan doa kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan selama setahun.
- Kegiatan Positif: Mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat seperti pengajian, silaturahmi, atau amal sosial.
Berita Terkait
-
Arti Mimpi Naik Gunung Menurut Ajaran Islam dan Primbon Jawa, Rezeki Nomplok atau Musibah?
-
Koperasi Merah Putih Apakah Riba? Ini Hukumnya Menurut Islam
-
Bolehkan Mencabut Uban dalam Islam? Begini Hukum dan Ketentuannya
-
Apa Hukum Membunuh Nyamuk dalam Islam? Ini Penjelasannya
-
Benarkah Rakyat Ikut Menanggung Utang Negara di Akhirat? Ini Penjelasan Islam
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya